Bawaslu Temukan 1.172 TPS Masih Dihadiri KPPS Terpapar Covid-19
Anggota Bawaslu, Mochammad Afifuddin menjelaskan hingga pukul 13.30 WIB sudah mendapatkan laporan pengawasan dari 100.995 TPS. Hasilnya terdapat 1.172 TPS masih dihadiri oleh anggota KPPS yang terpapar Covid-19.
Anggota Bawaslu, Mochammad Afifuddin menjelaskan hingga pukul 13.30 WIB sudah mendapatkan laporan pengawasan dari 100.995 TPS. Hasilnya terdapat 1.172 TPS masih dihadiri oleh anggota KPPS yang terpapar Covid-19.
"KPPS terpapar Covid-19 yang masih hadir di TPS terdapat di 1.172 tentu dapat dikonfirmasi lebih jauh situasi-situasi yang terjadi di lapangan, seberapa lama, tetap bertugas dan lain," kata Afifuddin dalam siaran teleconference di chanel Youtube Bawaslu, Selasa (9/12).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Siapa yang berpartisipasi dalam Pilkada Serentak 2015? Pilkada serentak 2015 digelar untuk daerah-daerah dengan masa jabatan kepala daerah yang habis pada periode 2015 sampai Juni 2016.
Afifuddin juga merinci pihaknya menemukan 1.803 TPS yang masih kurang perlengkapan pemungutan suara. Kemudian kurangnya fasilitas cuci tangan di 1.454 TPS.
Kemudian dia juga menjelaskan terdapat 1.727 TPS yang tidak memasang daftar pemilih tetap (DPT) dan 1.983 TPS yang tidak memasang visi misi.
Tidak hanya itu, pihaknya juga menemukan 2.324 TPS yang kekurangan surat suara hingga tertukar. Sementara itu masih ada 5.513 TPS yang telat memulai pemilihan dan di 1.487 TPS masih ada saksi paslon yang menggunakan atribut.
"Pembukaan dimulai lebih dari jam 7. Harusnya sudah dibuka masih telat di 5.513 TPS. Faktor beberapa perlengkapan ada dan seterusnya menjeda beberapa saat," beber Afifuddin.
Baca juga:
Ketua Bawaslu Imbau Masyarakat Tak Berkumpul saat Penghitungan Suara Pilkada
Cegah Penyebaran Covid-19, Bawaslu Imbau Paslon Tidak Lakukan Euforia
Bawaslu Temukan TPS Tidak Siapkan Bilik Khusus Pemilih Bersuhu Tinggi
Bawaslu: Pengawas TPS Banyak Temukan Masalah Hak Pilih di Masa Tenang
Bawaslu Kabupaten Bandung Temukan Dugaan Praktik Money Politik Modus Bagi Sembako