Beda harapan Ahok-Anies soal debat putaran dua Pilgub Jakarta
Pilgub DKI putaran kedua akan dilaksanakan 19 April mendatang. Tiap warga DKI akan menentukan siapa yang akan memimpin ibu kota di bilik suara.
Pilgub DKI putaran kedua akan dilaksanakan 19 April mendatang. Tiap warga DKI akan menentukan siapa yang akan memimpin ibu kota di bilik suara.
Salah satu tahapan pilgub DKI putaran kedua adalah debat antar kandidat yang diselenggarakan KPU DKI. Rencananya debat resmi itu akan dilakukan pada Rabu (12/4) mendatang.
Masing-masing calon pun memiliki harapan yang berbeda atas pelaksanaan debat nanti. Cagub DKI nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai saat ini sudah bukan lagi waktunya mempertontonkan sikap saling serang antara masing-masing calon di debat.
Dia berharap, debat nanti akan lebih banyak membicarakan program dan penajaman visi misi. "Aku pikir sudah ngomongin program saja, ngapain ribut-ribut. Santai saja," kata Ahok di kawasan Pantai Indah Mutiara, Pluit, Jakarta Utara, Jumat (31/3) lalu.
Sementara itu, cagub DKI nomor urut 3, Anies Rasyid Baswedan berharap debat nanti bukan hanya sekadar parade pertanyaan dan jawaban.
"Mudah-mudahan beneran debatnya, bukan cuma parade pertanyaan dan parade jawaban. Karena kita berharap ada dialog, dan mudah-mudahan formatnya memungkinkan dialog," kata Anies, di posko pemenangannya, Jalan Cicurug Nomor 6, Jakarta Pusat, Senin (3/4).
Menurut Anies, debat putaran kedua harus lebih fokus pada pemaparan program dan bukan sebagai ajang untuk para pendukung bersorak.
"Ya kita sih berharap supaya fokusnya pada substansi bukan pada adu seru, sorak-sorai pendukung," ujarnya.
Dia menambahkan, jika pasangan calon tersebut kuat substansinya tidak perlu membawa tim untuk bersorak. "Kalau kuat secara substansi, enggak usah bawa tim hore kok. Bawa tim hore itu kalau substansinya agak bermasalah. Kalau substansinya enggak bermasalah, enggak perlu bawa tim hore kok," katanya.
Debat 12 April nanti kembali dimoderatori mantan penyiar andalan SCTV di akhir 1990-an, Ira Koesno. KPU DKI Jakarta akan mengusung tema 'Dari Masyarakat Untuk Jakarta' dalam debat tersebut. Ada sedikit perbedaan debat kali ini dan sebelumnya.
Debat yang berlangsung selama 2 jam tersebut akan dibagi menjadi 3 sesi. Pertama, langsung pertanyaan dari panelis. Panelis menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang studi kasus.
Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno menuturkan, pertanyaan dari panelis merupakan berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat saat ini. Hal ini dilakukan KPU lantaran pada debat kali ini menitikberatkan pada penajaman visi misi dan program masing-masing paslon.
"Kedua ada pertanyaan dari masyarakat, jadi sekarang ini kami sedang menyiapkan tim panelis, serta tim yang menyiapkan komunitas masyarakat yang akan kita hadirkan di dalam forum debat untuk bertanya langsung ke paslon," kata Sumarno di Komplek DPR, Senin (3/4).
Debat nanti, masing-masing pasang calon akan menjawab pertanyaan yang berasal dari masyarakat. Masyarakat yang akan menyampaikan pertanyaannya dan dipastikan masyarakat yang independen bukan dari relawan atau simpatisan kedua paslon.
"Persoalan-persoalan yang diangkat masyarakat tak tendensius, tidak memojokkan paslon, dan tak terafiliasi dengan paslon. Jadi kami pastikan masyarakat netral, bukan timses dari paslon," jelas Sumarno.
Sementara itu pada sesi ketiga, akan ada debat terbuka antarcagub dan antarcawagub. Debat terbuka ini nantinya masing-masing cagub dan cawagub akan diberikan kesempatan untuk berdialog saling bertanya tanpa dibatasi waktu oleh moderator.
"Tapi, tetap diarahkan moderator kalau keluar rel, kalau nanti masalah pribadi diangkat. Terakhir closing statement, komitmen cagub dan cawagub yang intinya kita mewujudkan pilkada yang damai dan aman," kata Sumarno.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
Baca juga:
Anies ogah tanggapi Ahok mau beli 10 unit rumah seharga Rp 350 juta
Pesan Prabowo ke Anies-Sandi: Jujur dan jangan khianati rakyat
Djarot kampanye di Sentra Primer, warga minta kursi roda bagi Lansia
Partai pengusung Tommy Soeharto capres 2019 dukung Anies Baswedan
Ke Sentra Primer, Djarot diminta siapkan pekerjaan buat ibu-ibu
Anies soal spanduk Jakarta Bersyariah: Fitnah murahan, sudah hafal