Beda Penafsiran Soal Ucapan Ma'ruf Amin 'Jangan Buta dan Tuli'
Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta jangan buta dan tuli akan kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hal itu disampaikan saat hadir dalam acara deklarasi relawan Jokowers Kerja Karya Nyata (Jakarta), Sabtu 10 November 2018 kemarin.
Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta jangan buta dan tuli akan kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hal itu disampaikan saat hadir dalam acara deklarasi relawan Jokowers Kerja Karya Nyata (Jakarta), Sabtu 10 November 2018 kemarin.
Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding, menilai, apa yang disampaikan Ma'ruf Amin adalah bahasa yang mudah dicerna dan meminta agar oposisi berpikir.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
"Pernyataan Kiai Ma'ruf soal budek dan buta, itu sebenarnya bahasa yang biasa dipakai semacam kiasan agar masyarakat mudah mengerti, mudah memahami karena itu kiasan yang sangat biasa, sehari-hari. Artinya Kiai Ma'ruf mendorong semua pihak termasuk oposisi itu bisa berpikir dan bersikap obyektif," ucap Karding saat dikonfirmasi, Minggu (11/11).
Dia menuturkan, seharusnya oposisi bisa menyampaikan hal yang benar dan sesuai fakta kepada masyarakat.
"Karena selama ini narasi-narasi yang banyak dibangun pihak di luar Pak Jokowi itu seakan-akan tidak mengakui kalau ada prestasi infrastruktur, ada prestasi jaringan pengaman sosial, KIS, PKH, KIP, bantuan nontunai. Kemudian ada prestasi kemiskinan menurun, ada prestasi ketimpangan menurun, ada prestasi keadilan semakin tegak nyata bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama pembangunan daerah terdepan, terluar. Pembangunan desa yang masif, kelurahan dan sebagiannya. Ini tidak diakui," jelas Karding.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf ini, memandang, apa yang disampaikan Ma'ruf adalah bahasa yang mudah dicerna oleh masyarakat.
"Itulah bahasa yang paling mudah menyampaikan ke rakyat bahwa orang-orang seperti itu namanya budek dan buta. Di Alquran ada satu yang sering kita pakai sebagai doa, yaitu artinya 'katakanlah bahwa yang benar itu benar yang bathil itu batil atau yang salah itu salah'," ungkap Karding.
Dia juga memandang, apa yang disampaikan Ma'ruf, adalah mengajak masyarakat, khususnya para oposan itu untuk berlaku adil untuk obyektif.
"Untuk kira-kira sebesar apa pun ketidaksenanganmu pada seseorang, tapi jangan sampai engkau berlaku tidak adil kepadanya. Itu juga makna makna yang sering disempaikan dalam Alqur'an. Itulah kira kira supaya masyarakat menyatakan yang sejujurnya," tuturnya.
Koordinator Juru Bicara pasangan Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengkritisi pernyataan tersebut.
"Politik adalah ranah setiap orang sah dan wajar berbeda pandangan, berdebat dengan berbagai argumentasi yang rasional, tidak elok bila kemudian ditengah perbedaan pandangan tersebut seorang politisi menuduh yang berbeda dengan tudingan-tudingan difabel, menuduh orang yang berbeda sebagai orang budek dan orang buta," ucap Dahnil.
Dia menuturkan, sikap seperti itu tak elok dan jauh dari sikap akhlak yang baik. Bahkan dinilainya jauh dari sikap kenegarawanan.
"Dan bagi saya itu merendahkan saudara-saudara kita yang difabel. Mari bergembira saja dalam perbedaan sikap politik tanpa perlu menebar tudingan-tudingan yang tak pantas," pungkasnya.
Sebelumnya, Ma'ruf Amin mengatakan, rekam jejak prestasi Presiden Jokowi telah terbukti menguntungkan masyarakat. Namun, banyak pihak yang menurutnya sengaja tidak mau mengakui pencapaian pemerintahan Jokowi.
"Telinganya budek, matanya tak bisa melihat. Karena itu harus dibukakan matanya, harus telinganya dibolongi supaya mendengar, melihat. Dan saya kira para seniman jalanan mulai hari ini akan membuka telinga-telinga yang budek itu," ujarnya di Rumah Aspirasi, Menteng, Jakarta.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
PSI Soal Ma'ruf Bilang Budek dan Buta: Buat yang Tak Terima Keberhasilan Jokowi
Relawan Ma'ruf Amin Anggap Sutopo Layak Dianugerahi Pahlawan Anti Hoaks
Ma'ruf Amin: Orang Sehat Bisa Lihat Prestasi Jokowi, Kecuali Budek, Buta & Bisu
Bantah Rizieq, Ma'ruf Sebut Jokowi Dapat Citra Baik Dari Hasil Kerjanya
Ma'ruf Amien Soal Politik Genderuwo: Kalau Pak Jokowi Bilang Ada, Saya Ikut
Cawapres Ma'ruf Harap Dukungan dari Musisi Jalanan Bergema di Ibu Kota
Ma'ruf Amin: Nawacita Kedua Jokowi, Pembangunan akan Lebih Besar