Begini suara pemilih muslim di Pilgub DKI versi survei LSI Denny JA
Ahok menang di segmen pemilih muslim yang memiliki persepsi bahwa yang bersangkutan tidak menista agama dengan persentase 73,2 persen. Kemudian Agus 8,6 persen dan Anies 10,1 persen.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA kembali merilis hasil survei bertajuk 'Berebut Suara Muslim, Polarisasi Agama, Etnik dan Gender dalam Pilkada Jakarta'. Setidaknya ada 4 isu yang dibahas dalam survei yang dilakukan pada 5-11 Januari 2017.
Salah satu isu yang diangkat dalam surveinya, LSI Denny JA berupaya mencari tahu alur suara pemilih muslim Pilgub DKI Jakarta. Dari 880 responden, ada 85 persen merupakan pemilih muslim dan sisanya 15 persen pemilih non-muslim (minoritas).
Dari 85 persen base pemilih muslim, 39,6 persen memilih pasangan nomor urut 1 Agus-Sylvi, 28 persen memilih pasangan Ahok-Djarot dan 23,4 persen memilih Anies-Sandi. Sementara dari 15 persen base pemilih non-muslim, 2,8 persen memilih Agus-Sylviana, 82,2 persen Ahok-Djarot dan 1,4 persen memilih Anies-Sandi.
"Ahok menang sangat, sangat, sangat telak di pemilih minoritas non muslim sementara Agus menang di pemilih muslim," kata peneliti LSI Denny JA, Adrian Sopa di Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (24/1).
Menurut Adrian, Ahok-Djarot menang di segmen pemilih muslim yang menganggap Ahok tak menistakan agama. Sebagaimana diketahui, saat ini Ahok tengah berstatus terdakwa dalam perkara dugaan penistaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Ahok menang di segmen pemilih muslim yang memiliki persepsi bahwa yang bersangkutan tidak menista agama dengan persentase 73,2 persen. Kemudian Agus 8,6 persen dan Anies 10,1 persen.
Sementara itu Ahok kalah di segmen pemilih muslim yang menilainya telah menista agama dengan 14,1 persen. Suara beralih ke Agus sebanyak 47,2 persen dan Anies 28,5 persen.
"Namun masalahnya segmen ini hanya berjumlah kurang dari separuh segmen pemilih muslim gang beranggapan Ahok menista agama," jelas Adrian.
Adrian melanjutkan bila polarisasi pemilih muslim ini bertahan hingga 15 Februari 2017 nanti maka pasangan petahana sangat beresiko.
"Pemilih muslim pro memang cukup membawa ke putaran kedua, tapi jika tidak bertambah maka akan tersingkir diputarkan kedua. Ahok memerlukan jumlah muslim yang menganggap dirinya tidak menista agama lebih banyak lagi," terang Adrian.
Sementara itu, cagub nomor urut 3 Anies hanya unggul di segmen pemilih muslim berpendidikan tinggi hingga jenjang universitas dengan persentase suara 34,3 persen. Baru kemudian disusul Ahok 27,1 persen dan Agus 26,5 persen.
"Agus malah menang di sisa segmen. Pemilih muslim penghasilan menengah bawah, Agus mendapatkan 40,1 persen, Ahok 27,1 persen, Anies 21,4 persen. Penghasilan menengah atas Rp 3,5 juta, Agus 37,1 persen, Ahok 27,8 persen, Anies 29,4 persen. Pemilih muslim pendidikan SMA, Agus mendapatkan 41,8 persen, Ahok 28,2 persen, Anies 20,9 persen," rinci Adrian.
Terkait segmen organisasi masyarakat di kalangan NU Agus mendapatkan suara 39,6 persen, Ahok 24,6 persen, Anies 25,3 persen. Kemudian di Muhammadiyah, Agus bersaing dengan Anies dengan sama-sama mendapat 27,8 persen suara. Ahok hanya 16,6 persen.
"Ahok hanya unggul mutlak di pemilih non-muslim di Ibu Kota dengan base 15 persen. Agus hanya 2,8 persen, Ahok 82,2 persen, dan Anies 1,4 persen. Sisanya 13,6 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab," ujar Adrian.
Untuk diketahui LSI Denny JA mengadakan survei pada 5-11 Januari 2017 dengan metode survei multistage random sampling. Dalam survei ini melibatkan 880 responden yang diwawancarai tatap muka dengan menggunakan kuisioner. Sementara margin eror sebesar lebih kurang 3.4 persen.
Baca juga:
Ini tanggapan Ahok unggul di survei Populi Center
Survei Populi: Agus-Sylvi paling rendah pemahaman isunya saat debat
Prabowo blak-blakan soal survei, alat propaganda demi cari duit
Timses Anies tuding lembaga survei tak bertanggungjawab
Anies kritik hasil survei Poltracking Indonesia soal basis suara
Unggul survei Polmark, Anies-Sandi janji tetap utamakan warga DKI
PDIP: Jakarta tidak layak dipimpin orang tidak punya pengalaman
Survei: Head to head, Ahok-Djarot kalah & Anies-Sandi selalu menang
Saat debat, Anies unggul komunikasi, Ahok kuasai masalah & program
-
Kapan LSI melakukan survei? “Kalau melihat data-data ini, yang belum menentukan pilihan untuk pilihan kedua masih sangat besar. Itu berarti dinamika dukungan masih sangat tinggi,” Adapun survei ini dilakukan pada awal Desember 2023, memakai metode random digit dialing (RDD) dengan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
-
Siapa yang melakukan survei LSI? Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis peta dukungan apabila Pilpres 2024 berlanjut ke putaran kedua. Dengan posisi pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dipastikan melaju ke putaran kedua.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada Jateng berdasarkan survei LSI? Survei LSI: Kaesang Unggul di Pilkada Jateng Berkat Pengaruh Presiden Jokowi Djayadi menegaskan, Pilkada Jawa Tengah masih sangat cair.
-
Kapan survei LSI Denny JA dilakukan? Sebagai informasi, survei LSI Denny JA ini dilakukan mulai 26 Januari hingga 6 Februari 2024.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Berapa elektabilitas PSI menurut survei LSI Denny JA? Elektabilitas PSI hanya sebesar 1,5 persen. Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menilai, kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai tersebut naik.