Soal Dugaan Kecurangan Pilpres 2024, Ganjar Sebut Butuh Pakar IT Untuk Membongkarnya
Ganjar mengungkapkan dirinya sudah mendapatkan bocoran berapa sebenarnya suara riil pasangan nomor urut 3 di Pilpres 2024.
Dalam hitung cepat lembaga survei dan hitung manual KPU yang masih berjalan, perolehan suara Ganjar-Mahfud ada di urutan ketiga.
Soal Dugaan Kecurangan Pilpres 2024, Ganjar Sebut Butuh Pakar IT Untuk Membongkarnya
Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo angkat bicara soal dugaan kecurangan di Pilpres 2024. Ganjar menyebut dalam proses Pilpres 2024 hingga saat ini, dirinya terus mendengarkan berbagai masukan dari banyak pihak.
"Kita tunggu tanggal 20 (Maret 2024). Sambil kami bekerja, mendengarkan, mendapat masukan, berdiskusi, berdebat. Terlihat di media mainstream maupun sosial orang angkat tangan tidak setuju, tidak mau tanda tangan rekap dan seterusnya," kata Ganjar, Senin (11/3).
Ganjar menjabarkan usai pemungutan suara hingga perhitungan suara, muncul berbagai cerita dari banyak pihak tentang perolehan suara pasangan calon nomor urut 3 di Pilpres 2024.
Ganjar membeberkan saat ini dibutuhkan pakar-pakar IT yang berkompeten untuk bisa membongkar praktik-praktik kecurangan di Pilpres 2024.
"Muncul cerita-cerita berapa sebenarnya perolehan (suara) yang riil. Sebenarnya yang dibutuhkan hari ini adalah mereka yang punya kompetensi di bidang IT untuk menceritakan dan membongkar apa yang terjadi," kata Ganjar.
Ganjar mengungkapkan dirinya sudah mendapatkan bocoran berapa sebenarnya suara riil pasangan nomor urut 3 di Pilpres 2024. Ganjar juga menyebut jika dirinya dan Mahfud sebenarnya memenangkan Pilpres di luar negeri.
"Berapa persen sih suara Ganjar-Mahfud sebenarnya? Di luar negeri kita menang. Bukan nomor 2, bukan. Nomor 3, menang kita," tegas Ganjar.
Terkait hasil Pilpres 2024, Ganjar menambahkan masih ada waktu hingga April 2024 untuk mengajukan gugatan ke MK perihal dugaan kecurangan ini. Ganjar menerangkan saat ini tim hukum dari TPN telah menyiapkan gugatan ke MK.
"Lha ini banyak lawyer yang hadir di sini. Kami dibantu. Mereka bagus sekali dan kita siapkan paradigma baru. Apakah konfliknya sengketa sekedar suara (Pilpres)? Menurut kami tidak," tutur Ganjar.
"Itulah yang akan coba kita ungkap di dalam proses di MK. Teknisnya seperti apa? Biar kawan-kawan lawyer yang menyiapkan secara teknis," tutup Ganjar.