Bela Jokowi soal pidato berantem, Wapres JK sebut 'Kalau diserang, pertahankan diri'
Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai wajar pidato Presiden Joko Widodo kepada para relawannya untuk 'berani berantem'. Menurutnya, itu ilmu mempertahankan diri dari serangan lawan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai wajar pidato Presiden Joko Widodo kepada para relawannya untuk 'berani berantem'.
"Kan, Pak Jokowi tidak mengatakan 'hantam', itu cuma mempertahankan diri, jadi wajar saja," kata Wapres Jusuf Kalla usai menghadiri Rapat Pleno Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Senin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Dilansir Antara, Wapres JK menilai ungkapan Presiden Jokowi dalam pidatonya bermaksud mengajak para relawannya membela diri apabila ada tindakan reaktif dari kubu lawan terkait pilihan politik mereka.
"Artinya, kalau Anda diserang kan mesti mempertahankan diri. Masak diserang saja tidak mau mempertahankan diri, itu hukum membela diri," jelasnya.
Sebelumnya diketahui, Jokowi mengatakan para relawan untuk berkampanye dengan cara baik. Namun, dia juga meminta untuk tidak takut apabila ada yang mengajak berantem.
"Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi, kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi dalam pidatonya.
Mendengar pidato tersebut, para relawan langsung bersorak. Jokowi bahkan membiarkan para relawan untuk bersorak sekitar 10 detik. Setelah berhenti sejenak, dia kembali menyampaikan pesannya ke para relawan.
Setelah pidatonya menuai polemik, Presiden Jokowi memberi penjelasan. Dia menilai pernyataannya di hadapan relawan tidak dipahami secara utuh. Dia meminta kepada siapa saja yang melempar kritik untuk mendengar kembali ucapannya dari awal hingga akhir.
"Coba dirunut dari atas, jangan diambil sepotongnya saja, nanti enak yang komentari kalau seperti itu. Dilihat secara keseluruhan, konteksnya kan kelihatan," kata Jokowi di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Senin (6/8).
Dalam Rapat Umum Relawan Jokowi di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (5/8), mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan kepada relawan supaya tidak mencari musuh dalam berkampanye, tapi siap melawan jika diajak berantem.
"Siapa yang ngomong? Ditonton yang komplet dong. Saya kan sampaikan aset terbesar kita adalah persatuan, kerukunan. Oleh sebab itu jangan sampai membangun kebencian, saling mencela, saling menjelekkan, saya sampaikan itu," tambahnya.
Baca juga:
Pembelaan barisan Jokowi soal pidato berani berantem
Fahri bandingkan pidato Jokowi singgung berantem dan Sukarno soal persatuan
Golkar jelaskan pidato Jokowi: Berantem program dan gagasan, bukan permusuhan
Sekjen Gerindra kritik ucapan Jokowi, sebut seperti tim sukses
Politisi PDIP: Pak Jokowi santun, tidak mungkin menyulut perpecahan