Belum ada cagub yang dinilai mampu mengimbangi elektabilitas Ahok
Boni menyebut, sosok Yusril dan Ahmad Dhani hanya akan menjadi catatan kaki saja.
Pengamat Politik Boni Hargens menilai sampai saat ini belum ada calon gubernur DKI Jakarta yang dapat mengimbangi kualitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Bahkan, calon gubernur seperti Ahmad Dhani dan Yusril hanya berupa catatan kaki saja di ibukota.
"Calon gubernur yang ada sekarang di bawah 10 persen untuk elektabilitasnya, Ahmad Dhani dan Yusril okelah dihargai, tapi hanyalah catatan kaki saja karena tidak memiliki kekuatan seimbang dengan Ahok," ujarnya di Gedung Joang, Jakarta, Selasa (10/5).
Menurutnya, Ahok juga tidak bisa disamakan dengan Walikota Surabaya Risma, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sampai Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Sebab, dalam konteks memimpin DKI Jakarta, sosok tiga pejabat tersebut berbeda.
"Konteks (memimpin) Jakarta berbeda, orang menyukai Susi sebagai menteri, Risma sebagai wali kota," jelas dia.
Untuk itu, dirinya menyakini kekuatan Ahok menjadi nomor wahid dalam memimpin ibukota dapat berjalan lancar sampai ada figur lain yang dapat menyeimbangkan mantan Gubernur Belitung Timur tersebut.
"Paling menentukan manuver PDIP yang bisa menandingi Ahok, harus cermat bisa dihitung dengan cermat, figur lain yang bisa mengimbangi Ahok," ungkapnya.
Dirinya juga menyarankan agar partai politik yang mencalonkan kadernya sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk melakukan sosialisasi lebih dahulu kepada masyarakat.
"Peran partai politik penting, membudayakan sosialisasi kampanye dan komunikasi politik yang sehat," tutup dia.
Baca juga:
Berkali-kali Risma tegaskan tak mau dicalonkan jadi gubernur DKI
Banyak orang miskin di DKI, M. Idrus sebut tata kelola Pemprov buruk
Pengamat sebut yang bilang Haji Lulung hebat hanya tim suksesnya
PDIP tak masalah berkoalisi dengan Gerindra lawan Ahok
Gaya komunikasi Ahok dinilai tak cerminkan ideologi pancasila
Sandiaga Uno sebut Risma bisa bikin Pilgub DKI lebih semarak
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) dibentuk? Dilansir dari kanal YouTube Bimo K.A, Daerah Istimewa Kalimantan Barat terbentuk pada tahun 1946.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.