Berkah PKB, Pemilu 2014 masuk lima besar
Ketua DPP PKB Marwan Jafar mengatakan, partainya akan menjadi penentu di koalisi pilpres mendatang.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi salah satu partai yang menjadi sorotan setelah hitung cepat dilakukan. Suara PKB meningkat sampai delapan persen bahkan bersaing ketat dengan Partai Demokrat pemenang pemilu 2009.
Melihat hasil ini, PKB belum mau menentukan ke mana peta koalisi nanti. Ketua DPP PKB Marwan Jafar mengatakan, partainya akan menjadi penentu di koalisi Pilpres 2014 ulJi mendatang.
"Alhamdulillah PKB tetap eksis, terima kasih kepada rakyat Indonesia yang mempercayakan pilihannya kepada PKB. PKB akan menjadi faktor penentu koalisi nanti," kata Marwan kepada merdeka.com, Jumat (9/4).
Dia juga masih yakin jika PKB akan meraih 10 persen suara. Tidak seperti hasil hitung cepat yang diperkirakan di bawah 10 persen.
"Insya Allah PKB minimal 10 persen," tegas dia.
Pengamat Politik UI Andrinof Chaniago tidak heran jika PKB mampu masuk jadi lima besar menggeser PKS, PAN dan bersaing dengan Demokrat. Salah satunya, karena PKB berhasil menyikapi perpecahan di internal partai.
"Hasilnya akan tipis karena PKB relatif aman dari perpecahan walaupun tetap ada sikap dari kelompok Gus Dur tetapi yang NU kembali ke PKB, mereka pulang kandang," ujar Andrinof saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (9/4).
Selain itu, Andrinof juga melihat, keberhasilan PKB merangsek naik ke lima besar di hitung cepat sementara karena strategi politik yang dilakukan oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Salah satunya menjaring Raja Dangdut Rhoma Irama, Mantan Ketua MK Mahfud MD dan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
"Ini memang bagus wacana bakal capres Rhoma, Mahfud dan JK," tutur dia.
Kendati sukses menaikkan suara, Andrinof yakin PKB tetap tak mampu mencalonkan tiga bakal capresnya. Sebab, PKB hanya mampu meraih suara sekitar delapan persen.
"Enggak bisa kalau mau ngusung cari koalisi dan perolehan di bawah 10 persen enggak mungkin," pungkasnya.