Bersama Annisa Pohan, Agus blusukan ke basis PDIP di Pulogadung
Bersama Annisa Pohan, Agus blusukan ke basis PDIP di Pulogadung. Agus ternyata mendatangi basis dari PDI Perjuangan yang notabene merupakan pengusung Basuki-Djarot. "Mohon maaf mas (Agus) ini sebenarnya basisnya PDIP," kata Bang Nojeng ke Agus Yudhoyono.
Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Yudhoyono melakukan blusukan ke Jl Palad, Pulogadung, Jakarta Timur. Dalam blusukannya ke kawasan padat penduduk dengan mayoritas warga berprofesi pedagang ayam potong tersebut, Agus ternyata mendatangi basis dari PDI Perjuangan yang notabene merupakan pengusung Basuki-Djarot.
Hal ini diutarakan oleh Ketua Paguyuban Pedagang Ayam Potong (PPAP) DKI Jakarta, Bang Nojeng ke Calon Gubernur nomor urut satu tersebut. "Mohon maaf mas (Agus) ini sebenarnya basisnya PDIP," kata Bang Nojeng ke Agus Yudhoyono.
Meski mendatangi basis dari rivalnya di Pilkada DKI tahun 2017, tak lantas membuat warga sekitar menjadi 'alergi' dengan kedatangan Agus Yudhoyono. Warga justru menyambut antusias kedatangan Agus yang didampingi oleh sang istri, Annisa Pohan.
Dalam kesempatan bertemu dengan Agus, warga banyak menyampaikan keluhan selama tinggal di daerah yang dekat dengan sungai ini. Bahkan, tak sedikit pula yang berteriak menginginkan putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono ini untuk dapat terpilih menjadi Gubernur.
"Agus nomor 1. Gubernur!" kata salah seorang warga.
Sementara itu, Agus Yudhoyono mengaku kedatangannya ke 'kandang banteng' tersebut bukanlah suatu strategi untuk dapat merebut suara warga sehingga dapat memilihnya di Pilkada DKI.
"Saya tidak pernah melihat ini basisnya apa. Bagi saya kalau ini adalah sesuatu yang perlu saya datangi dan dengarkan aspirasinya tentu saya akan datang dengan senang hati, Alhamdulillah masyarakat menerima saya dengan baik, dengan penuh antusias," ujar Agus.
Agus mengatakan telah melakukan riset terhadap kondisi di Pulogadung yang memang masuk kategori daerah kumuh. Dia berharap setelah melihat langsung ke lokasi, dapat mengetahui solusi apa yang akan ia ambil untuk membenahi darrah tersebut apabila nantinya terpilih menjadi Gubernur.
"Saya ingin datang langsung karena saya ingin melihat dan mendengarkan mereka langsung tanpa suatu proses lain-lain begitu. Saya yakin dialog kami tidak penuh rekayasa dan modifikasi," ujarnya.