Bertemu Bu Nyai Khos di Solo, Gibran: Kami Ingin Santri juga Pintar Perbankan Syariah
"Masalah santri, nanti akan lebih kami perhatikan lagi. Generasi emas itu butuh keterlibatan para kaum perempuan," sambung Gibran
Gibran mendengar masukan dari para Bu Nyai
Bertemu Bu Nyai Khos di Solo, Gibran: Kami Ingin Santri juga Pintar Perbankan Syariah
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menghadiri kegiatan Silaturahmi Khafidoh dengan para Bu Nyai khos dan Nawaning se-Nusantara, di Megaland Hotel, Purwosari, Solo, Selasa (23/1).
Dalam agenda tersebut, Gibran berkesempatan untuk mendengar masukan-masukan dari para Bu Nyai, mulai dari Gibran berkesempatan untuk mendengar masukan-masukan dari para Bu Nyaipermasalahan keumatan, hingga persoalan pondok pesantren.
Berbagai masukan disampaikan kepada Gibran, antara lain soal perlunya KIS (Kartu Indonesia Sehat) untuk para santri, hingga usulan soal pertukaran santri tingkat internasional.
"Saya ingin apa yang Mas Gibran sudah lakukan di Kota Solo, bisa dilakukan juga di kota-kota lain," ujar perwakilan Bu Nyai dari Lampung, DR. Hj. Nyai Malihah, Pimpinan Ponpes Darussaadah.
Gibran menanggapi positif masukan-masukan dari para Bu Nyai tersebut. Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya telah mempersiapkan program-program untuk keummatan, salah satunya adalah Dana Abadi Pesantren.
"Jadi selain pintar mengaji, kami ingin para santri juga pintar perbankan syariah, cyber security dan lain-lain, agar tidak tertinggal," tegas Gibran.
Gibran juga memohon kepada para Bu Nyai untuk ikut mengawal program-program yang nantinya akan dijalankan, termasuk program Dana Abadi Pesantren hingga program makan siang gratis dan susu gratis agar hasilnya bisa sesuai dengan tujuan.
"Kami ingin ini benar-benar menggerakkan ekonomi," kata Gibran.
"Masalah santri, nanti akan lebih kami perhatikan lagi. Generasi emas itu butuh keterlibatan para kaum perempuan," sambung Gibran.
Terakhir, Gibran memohon doa kepada para Bu Nyai agar semua program yang telah digagas bisa dijalankan dan dilancarkan.
"Bonus demografi ini hanya ada satu kesempatan. Kalau kita tidak mempersiapkan anak-anak kita, nanti malah bisa menjadi bencana demografi," pungkas Gibran.