Bertemu Trump, Fadli Zon didesak minta maaf bukan malah bela diri
Fadli diminta tak terus bela diri dan minta bandingkan kunker kepresidenan dengan DPR.
Pengamat politik dari Lingkar Madani Ray Rangkuti menyayangkan sikap Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang kerap membela diri atas kecaman kehadirannya bersama Ketua DPR Setya Novanto bertemu Capres Amerika Donald Trump. Apalagi, Fadli malah meminta membandingkan kunjungan kerja DPR dengan kepresidenan.
"Kita ingatkan agar keduanya jangan terlalu jauh. Kalau enggak merasa ada yang salah ya hadapi dengan tenang, jangan lempari kasus itu ke masyarakat," ujar Ray dalam sebuah diskusi di kantor Formappi, jalan Matraman Raya, Jakarta Pusat, Kamis (10/9).
Ray menambahkan, pembelaan diri Fadli Zon sepertinya memperlihatkan betapa kurangnya pemahaman tentang bagaimana menghadapi kritikan masyarakat luas. "Itu bukan cara elegan untuk menghadapi kritik dari masyarakat. Ketika berhadapan dengan masyarakat lalu kamu (Fadli) bilang, Presiden juga begitu (bawa anak dan rombongan), lalu tugas kamu apa? Tugas kamu kan untuk kontrol Presiden," tukas dia.
Pembelaan diri Fadli, bagi Ray, ibarat hidup di zaman Orde Baru. Ketika itu, masyarakat yang mengkritik tentunya dibungkam dengan berbagai cara. Agar tak melebar ke mana-mana, saran dia, sebaiknya Fadli berani meminta maaf dan menjelaskan secara rinci kepada masyarakat apa motif dan tujuan kehadiran keduanya.
"Jangan disomasi. Ini bukan zaman Orba. Ada kritik lalu disomasi. Benar apa yang dikatakan Bamsoet (Bambang Soesatyo), sebaiknya meminta maaf saja dan jelaskan tentang perjalanan di luar agenda resmi itu," pungkas Ray.
Baca juga:
Kasus Setya Novanto, MKD bakal panggil HT sampai Donald Trump
Penyelidikan Setya-Trump dimulai, MKD kirim surat ke Setjen DPR
'Novanto dan Fadli Zon bertemu Trump bukan politik bebas aktif'
'Fadli Zon norak ikut kampanye dan selfie dengan Donald Trump'
MPR nilai harusnya Setya dkk nasihati Trump agar tak rasis
Hanura: Kalau MKD nilai Setya dkk bersalah, kocok ulang pimpinan DPR
Dilaporkan ke MKD, Setya Cs baru balik ke Jakarta 12 September
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Apa yang diusulkan oleh Baleg DPR terkait dengan DKJ? Baleg DPR mengusulkan agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi ibu kota legislasi. Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Achmad Baidowi alias Awiek mengusulkan agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi ibu kota legislasi.
-
Siapa yang mengatakan bahwa Budi Djiwandono lebih cocok di DPR? "Mas Budi Djiwandono bagusan di DPR, cocok. Teman baik saya itu," kata Aria Bima, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/5).
-
Apa harapan DPR terkait kasus dugaan korupsi tol MBZ? “Saya minta Kejagung tidak menutup peluang adanya tersangka-tersangka baru,” kata Sahroni. Selain itu, politikus Partai Nasdem ini juga mengimbau agar Kejagung terus konsisten dalam mengawal dan mengamankan Proyek Strategis Nasional (PSN).
-
Mengapa DPR memiliki hak angket? Tujuan dari hak angket ini adalah untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat, sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan terkait kebijakan pemerintah. Dengan adanya hak angket, DPR dapat memastikan bahwa kebijakan pemerintah yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dapat melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah.