Trump Ingin Ubah Nama Teluk Meksiko Jadi Teluk Amerika, Ini Alasannya
Trump kerap terlibat konflik dengan Meksiko terkait isu keamanan perbatasan dan penerapan tarif barang impor.
Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump mengumumkan niatnya untuk mengganti nama Teluk Meksiko menjadi "Teluk Amerika" pada Selasa (7/1). Menurut Trump, langkah ini adalah keputusan yang "tepat" dan dia juga mengkritik Meksiko karena dianggap membiarkan migran melintasi perbatasan selatan AS. Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers di kediaman pribadinya, Mar-a-Lago. Trump dijadwalkan dilantik sebagai presiden ke-47 AS pada 21 Januari.
"Kami berencana untuk mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika, yang terdengar sangat indah," ujar Trump seperti dikutip dari CBS News, Rabu (8/1).
"Teluk Amerika mencakup banyak wilayah. Nama ini sangat indah dan tepat. Meksiko harus menghentikan kebijakan yang memungkinkan jutaan orang masuk ke negara kita."
Dukungan terhadap rencana ini juga datang dari sekutu Trump, Marjorie Taylor Greene, anggota Kongres Partai Republik dari Georgia, yang berencana memperkenalkan rancangan undang-undang terkait hal ini pada Kamis (9/1) pagi.
"Rakyat AS berinvestasi untuk melindungi dan mengamankan jalur maritim agar perdagangan berjalan lancar. Pasukan bersenjata AS turut menjaga wilayah ini dari potensi ancaman militer asing," jelas Greene.
"Ini adalah teluk kita. Nama yang sah adalah Teluk Amerika dan seharusnya itulah nama yang digunakan oleh seluruh dunia."
Keputusan Tak Bisa Sepihak
Meskipun ada kemungkinan Trump dapat mengubah nama Teluk Meksiko, keputusan ini tidak bisa diambil sepihak dan negara lain tidak terikat untuk mengikuti penamaan yang diajukan Trump. Organisasi Hidrografi Internasional, di mana AS dan Meksiko menjadi anggota, bertugas untuk memetakan dan mensurvei semua lautan, samudra, dan badan air di seluruh dunia dengan cara yang seragam.
Organisasi ini juga memberikan nama pada beberapa badan air, tetapi terkadang negara-negara merujuk pada badan air atau landmark yang sama dengan nama yang berbeda dalam dokumen mereka masing-masing.
Teluk Meksiko telah dikenal dengan nama tersebut selama lebih dari empat abad, yang diyakini berasal dari nama kota "Meksiko" di AS. Mengubah nama sebuah landmark atau badan air akan lebih mudah jika berada dalam batasan suatu negara.
Sebagai contoh, seperti yang dilaporkan kantor berita AP, pada tahun 2015, Barack Obama menyetujui perintah dari Kementerian Dalam Negeri AS untuk mengganti nama Gunung McKinley, puncak tertinggi di Amerika Utara, menjadi Denali. Keputusan ini adalah langkah yang juga ingin dibalikkan oleh Trump.