Biaya Acara Dukungan Jokowi 3 Periode, Bara JP Ungkap Paling Mahal Rp50 Juta

Dapat Dukungan Pengusaha

Bara menambahkan, biaya yang dikeluarkan untuk acara dukungan Jokowi 3 periode bervariasi. Paling tinggi 50 juta sekali acara.

"Biaya itu bervariasi ada yang Rp30 juta ada yang Rp20 juta, sejauh yang saya tau paling tinggi Rp50 juta, sekali acara," ungkapnya.

"Maksimal setahu saya Rp50 juta, karena ada juga yang sedikit Rp20 juta udah jalan karena kan itu saya bicara uang tunai yang ada di panitia hasil urunan itu, tapi kan ada juga yang nyumbang makanan, spanduk, tempat venue, nah itu kan tidak bisa kita ukur jadinya," tambahnya.

Bara melanjutkan, sejumlah pengusaha juga ikut menyumbang untuk acara itu. Tempat maupun logistik sudah disiapkan.

"Intinya kan urunan ada beberapa pengusaha simpatisan Pak Jokowi mereka nyumbang, ada yang sewakan gedung, ada yang kasih makanan siapkan minuman, bikin spanduk. Jadi mereka mengcover pihak panitia, kan rata rata relawan Pak Jokowi ini sederhana," katanya.

"Banyak pengusaha yang, tapi apakah mereka dominan menyumbang tidak juga, jadi seperti mereka peserta tapi ikut menyumbang, dia pastikan punya hasil gaji, usaha itu yang dia kontribusikan," tambah Utje.

Yakin Jokowi Tahu Aksi Bara JP

Dia membantah pengusaha atau pejabat di lingkaran Jokowi ada yang ikut menyumbang untuk acara tersebut. Utje mengaku, Bara JP tidak bersentuhan dengan kalangan elite itu.

"Enggak mereka, kalau orang lingkar Pak Jokowi saya yakin malah takut bicara begitu, apalagi menyumbang itu bisa menjadi bola liar bagi mereka. Jadi tidak ada kami bersentuhan kayak begitu," ujarnya.

Lebih lanjut, ia meyakini Jokowi sudah mengetahui Bara JP mendukungnya 3 periode. Bara JP hanya menyuarakan, tapi tetap taat pada konstitusi.

"Saya yakin tahu lah beliau tau, tapi kan ini suara masyarakat, suara rakyat, saya tidak mau bilang seluruh rakyat tapi minimal dari kami ini, dan kami tidak punya kapasitas untuk melakukan amandemen itu ada di DPR dan DPD dalam hal ini MPR, jadi kami cuma menyuarakan, kami tidak melakukan kudeta, tindakan makar sehingga ini sah-sah saja," tuturnya.

Soal Jokowi akan 3 periode atau tidak, Utje mengungkit kilas balik tahun 2013 dimana Jokowi tidak mau jadi Presiden karena ingin menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Akhirnya karena desakan masyarakat Jokowi mau jadi capres pada 2014.

"Akhirnya Pak Jokowi karena arus dukungan begitu masif, beliau menerima. Nah pada usaha itu, kami pikir kami butuh orang seperti Pak Jokowi sekarang pun sama, jadi pun situasinya jika pun kami sudah berusaha pada ujungnya Pak Jokowi tetap tidak mau, ya kami sudah berusaha agar beliau mau 3 periode," kata Utje.

Utje memahami Presiden Jokowi taat dengan konstitusi. Meski begitu, Bara JP tetap berupaya menyuarakan dukungan 3 periode untuknya.

"Banyak sekali bilang menabrak konstitusi, tidak,konstitusi itu membuka peluang untuk melakukan perubahan, kecuali NKRI pasal 37 ayat 5 UUD 45 yang sudah di amandemen. Cuma itu yang tidak boleh diubah," pungkasnya.