Bikin Gerakan Kaos Rakyat, Ganjar Ingin Mengulang Kemenangan PDIP di Pemilu 1999
Ganjar Pranowo mengunjungi Sekretariat Bersama (Sekber) Relawan Ganjar-Mahfud, Jalan Adi Sucipto, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (29/12).
Ganjar Pranowo mengatakan gerakan kaos rakyat ini adalah simbol perlawanan terhadap kekuasaan.
- Kegiatan Ganjar Besok: Lari Pagi, Mencoblos Lalu Terbang ke Jakarta Bertemu Megawati
- Mahfud Diadukan ke Bawaslu atas Dugaan Hina Gibran, Ganjar: Jangan-Jangan Saya Sebentar Lagi Dilaporkan
- Pendukung Ganjar-Mahfud jadi Korban Penganiayaan di Jateng, Ini Respons PDIP
- Punya Rekam Jejak Baik, Mahfud MD Didukung Penuh Relawan Ganjar Jadi Cawapres
Bikin Gerakan Kaos Rakyat, Ganjar Ingin Mengulang Kemenangan PDIP di Pemilu 1999
Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo mengunjungi Sekretariat Bersama (Sekber) Relawan Ganjar-Mahfud, Jalan Adi Sucipto, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (29/12). Di tempat tersebut ratusan relawan sedang berkumpul membuat gerakan bersama demi kemenangan paslon Ganjar-Mahfud.
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah penyablonan kaos bergambar Ganjar-Mahfud secara gratis. Ganjar pun tak mau ketinggalan untuk mencoba ikut praktek menyablon kaos bergambar dirinya dan Mahfud Md.
Para pendukung yang tergabung dalam Sekber Relawan Ganjar-Mahfud hari ini membuat gerakan kaos rakyat. Yakni menyablon kaos untuk kampanye Ganjar-Mahfud, secara gratis yang diluncurkan langsung oleh Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo mengatakan gerakan kaos rakyat ini adalah simbol perlawanan terhadap kekuasaan agar republik ini berjalan dengan baik.
"Inilah ciri-ciri dari gerakan rakyat, simbol perlawanan terhadap kekuasaan. Rakyat menginginkan agar republik ini berjalan dengan baik," katanya.
Ia menceritakan, gerakan rakyat seperti itu sudah terjadi sejak 1997 silam. Saat itu, PDI salah satu partai besar hendak dihancurkan oleh penguasa. Hingga akhirnya ada perlawanan dari rakyat.
"Saya masih ingat betul, kira-kira tahun 1996, saat itu PDI masih belum perjuangan diserbu dan ditindas. Kemudian muncul gerakan rakyat sampai pada 1999 ikut pemilu dan menang," paparnya.
Cerita di balik itu, lanjut Ganjar, yang menarik adalah pada saat itu rakyat melawan kekuasaan. Dan cara yang unik adalah membuat atribut sendiri.
"Atribut tidak seragam, ada tampah digambar, ada dinding dicorat-coret, dan ada satu tradisi yang tidak hilang ada baju atau kaos yang disablon seperti ini," ungkapnya.
Ganjar juga mengapresiasi dan berterimakasih atas dukungan masyarakat.
"Saya sampaikan terima kasih atas dukungan. Ini bukan soal Ganjar, ini bukan soal Mahfud, dan ini bukan soal kekuasaan, tapi ini demi masa depan Indonesia," tandasnya.