Blak-blakan Bahlil Banyak Aspirasi Minta Jokowi jadi Pengurus Golkar: Tidak Semua Kan Bisa Diterima
Bahlil juga kemudian menyinggung soal dirinya yang merupakan putra dari tanah Papua yang berhasil menapakkan kaki hingga bisa menjadi Ketum partai.
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadiala mengatakan Partai Golkar siap jika nantinya Joko Widodo ingin bergabung dengan partainya nanti. Tidak sebatas dengan Jokowi saja, tapi secara umum Golkar siap menyambut siapa saja yang ingin bergabung.
"Kami bukan hanya Pak Jokowi, siapapun, siapa saja. Karena Golkar ini kan inklusif, tidak mengenal suku, agama, asal dari mana. Selama dia WNI yang sudah memenuhi syarat, dengan senang hati kalau mau jadi kader Golkar," ujar Bahlil.
- VIDEO: Bahlil Umumkan Kepengurusan Partai Golkar Terbaru, Ada Nama Jokowi?
- Bahlil Sebut Jokowi Nyaman di Bawah Pohon Beringin, Hasto: PDIP Wajah Rakyat, Bukan Keluarga
- Jawab Isu Jokowi Jadi Ketum Golkar, Adies Kadir Tegaskan Calon Hanya Bahlil
- Bahlil Lahadalia: Gibran Punya Cinta yang Tulus Kepada Tanah Papua
Bahlil juga kemudian menyinggung soal dirinya yang merupakan putra dari tanah Papua yang berhasil menapakkan kaki hingga bisa menjadi Ketum partai. Hal tersebut lantaran partai pohon beringin itu tidak mengenal suku dan ras untuk bisa bergabung menjadi kader partai.
"Ketum partai mana di republik ini yang ketumnya dari Papua? Baru Golkar kan, itu menunjukkan bahwa partai kami adalah partai nasionalis. Dari Sumatera, Jawa, Sulawesi, sekarang Papua. Coba mana ada (partai lain)," singgungnya.
Soal Jokowi yang pada akhirnya tidak masuk ke dalam kepengurusan partai, diakui oleh Bahlil, banyak aspirasi-aspirasi yang masuk dari sejumlah kadernya agar Presiden ke 7 itu bisa masuk ke jajaran pengurus partai.
Hanya saja menurut Bahlil, ia memiliki pertimbangan tersendiri untuk menyertakan para tokoh-tokoh bangsa ke dalam susunan pengurusnya.
"Bapak Presiden Jokowi ini kan tokoh bangsa, pasti juga punya pertimbangan-pertimbangan, tidak semua aspirasi kan bisa diterima. Kita hargai Pak Jokowi sebagai tokoh bangsa," tuturnya.