Boy Sadikin bantah bawa gerbong PDIP membelot dukung Anies
Boy memprediksi, semakin banyak kader PDIP yang akan mengikuti jejaknya. Dia akan menerima dengan tangan terbuka jika ada kader PDIP yang mengikuti jejaknya keluar dari partai dan bergabung dalam barisan pendukung Anies-Sandi.
Mantan Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Boy Sadikin membantah jika ada yang menudingnya membawa 'gerbong' kader PDIP untuk membelot dan mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan - Sandiaga Uno. Dia mengatakan, banyak kader PDIP yang akhirnya keluar dari partai besutan Megawati Soekarnoputri karena sudah tidak sejalan lagi dengan visi misi partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Saya kan tidak mengajak, ini permintaan dari kawan-kawan. Karena mereka sebenarnya sudah lama, saya bilang mereka harus berani terima resiko seperti diberhentikan dari pengurus," ujar Boy kepada awak media di Jalan Duri Raya No. 6, Duri Kepa, Jakarta Barat, Sabtu (3/12).
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 dianggap sebagai momen pemilihan yang menarik? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
Ketua Tim Relawan Anies - Sandi ini mengaku akan menerima dengan tangan terbuka jika ada kader PDIP yang mengikuti jejaknya keluar dari partai dan bergabung dalam barisan pendukung Anies-Sandi.
"Saya bilang ke mereka. Kalau mereka, kawan-kawan mau bergabung ya saya terima. Tapi, untuk saya memaksa, saya tidak membenarkan itu," lanjutnya.
Dia memprediksi, semakin banyak kader PDIP yang akan mengikuti jejaknya. Sejak awal dia mengatakan, konsekuensi mendukung Anies-Sandi adalah keluar dari PDIP.
"Ada, sudah ada. Tapi kan saya menunggu waktu, kalau kawan-kawan emang bener saya diundang, saya akan datang (deklarasi). Tolong kalau mau mendukung saya atau Anies-Sandi, tahu risikonya," tegas Boy.
Putera mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin itu tidak terlalu memikirkan perihal surat pengunduran dirinya yang belum mendapatkan balasan dari PDIP hingga saat ini. Dia tak masalah jika surat pengunduran dirinya tidak berbalas.
"Karena pengunduran itu satu dari kemauan sendiri, dua karena meninggal dan yang ketiga ada kesalahan maka di pecat. Saya enggak tau di pecat karena saya tidak taat pada pengurusan DPP saya enggak tau, karena sampai saat ini saya belum menerima surat keputusan satu lembar pun dari DPP," tandas Boy.
Sebelumnya, PDIP memastikan memberi sanksi tegas bagi kader mereka yang membelot dan mendukung pasangan cagub-cawagub lain. "Kalau begitu konsekuensinya ya otomatis dia bukan anggota PDIP lagi," tegas calon wakil gubernur nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat saat ditemui usai acara di Waroeng Solo, Balai Sarwono, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Sabtu (3/12).
Djarot tidak mau ambil pusing soal isu adanya kader PDIP yang membelot. Bahkan dia mengaku sudah mengetahui siapa saja kader PDIP yang menyeberang dan memberi dukungan pada pasangan cagub-cawagub DKI lain.
"Biar saja. Kita tahu siapa (yang membelot)," kata Djarot.
Djarot tidak khawatir dengan adanya anggota partai pengusungnya yang mengalihkan dukungan ke calon lain.
"Oh ya itu enggak apa-apa (tidak khawatir)," ungkap Djarot.
Baca juga:
Deg-degan saat menyuapi Sandiaga Uno
Ketika Agus-Sylvi blusukan ke 'kandang' Ahok
Djarot dan keluarga besar Eyang Djojodigdan kompak salam dua jari
Djarot ancam pecat kader PDIP pembelot dukung Anies-Sandi
Akhir pekan, Djarot hadiri 3 undangan pernikahan