BPN Prabowo Harusnya Ajak Masyarakat Hentikan Isu Kebangkitan PKI
BPN Prabowo Harusnya Ajak Masyarakat Hentikan Isu Kebangkitan PKI. Propaganda isu kebangkitan PKI hanya akan melibatkan generasi bangsa saat ini yang tidak tahu apa-apa tentang PKI dan Komunis, yang sudah menjadi bagian dari masa lalu itu.
Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan (BPN) Prabowo-Sandiaga, Hashim Djojohadikusumo mengatakan, pihaknya menerima dukungan dari semua golongan. Terlebih bila didukung oleh keluarga Partai Komunis Indonesia (PKI).
Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Ahmad Basarah, menilai, itu adalah pernyataan normatif. Karena memang tidak ada larangan norma hukum apapun bagi keturunan PKI untuk menggunakan hak pilihnya.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
Namun, dia menyayangkan, Hashim yang tak masalah mendapatkan dukungan itu, tetapi tidak mengajak masyarakat untuk menghentikan isu Kebangkitan PKI, yang selama ini dihembuskan oleh beberapa kalangan.
"Pernyataan Hashim harusnya dilengkapi dengan ajakan kepada semua pihak, agar menghentikan isu kebangkitan PKI dan Komunis, termasuk yang menuduh pihak-pihak tertentu sebagai PKI dan Komunis yang tidak berdasar atas fakta dan kebenaran," kata Basarah dalam keterangannya, Kamis (31/1).
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP ini memandang, pelarangan PKI dan ajaran komunisnya di Indonesia sudah final dan telah menjadi konsensus bangsa Indonesia, sebagaimana diatur dalam ketentuan TAP MPRS No XXV Tahun 1966 dan diperkuat lagi oleh TAP MPR No I Tahun 2003.
"Sementara saat ini, MPR sudah tidak lagi memiliki wewenang untuk membuat TAP MPR yang bersifat mengatur umum (regheling), termasuk tidak lagi memiliki wewenang untuk mencabut sebuah TAP MPR. Dengan demikian TAP MPRS No XXV tahun 1966 dan TAP MPR No I Tahun 2003 tersebut bersifat permanen alias berlaku selamanya," ungkap Wakil Ketua MPR ini.
Dengan demikian, masih kata dia, propaganda isu kebangkitan PKI hanya akan melibatkan generasi bangsa saat ini yang tidak tahu apa-apa tentang PKI dan Komunis, yang sudah menjadi bagian dari masa lalu itu. Di mana, lanjutnya seakan-akan harus menanggung dosa waris atas konflik politik orang tua mereka pada masa lalu.
"Di sisi lain, menggembor-gemborkan isu kebangkitan komunis itu sendiri, secara tidak disadari, bagi generasi mileneal yang karakteristiknya serba ingin tahu tersebut, malah justru membuat mereka menjadi ingin tahu dan mencari-cari tentang ajaran komunis itu sendiri," pungkasnya.
Sebelumnya, Hashim mengatakan, pihaknya menerima dukungan termasuk oleh keluarga Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Kami akan terima dukungan dari mana pun kecuali iblis, kecuali setan yang lain kami terima. Prabowo terima. Bahkan anak dan cucu PKI pun, cicit PKI kami akan terima dukungannya, saya katakan itu," kata Hashim.
"Kita mau menang tapi yang jelas Pak Prabowo tak dibawa ke arah palu arit, Prabowo tetap Pancasila, tetap UUD 45, tetap NKRI itu dan Prabowo juga jelasin demikian. Kita mau menang siapapun yang dukung kita kita terima kecuali setan iblis," sambungnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com