Butet Puji Sikap Megawati: Usung Jokowi di 2014 dan 2024 Pilih Ganjar daripada Puan
Butet Kartaredjasa, menyebut sikap-sikap politik yang telah ditunjukkan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bukanlah level atau pada tataran politisi pada umumnya.
Budayawan Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa menyebut sikap politik yang telah ditunjukkan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bukanlah level atau pada tataran politisi pada umumnya.
Menurut Butet, kiprah dan sepak terjang Megawati termasuk pemikirannya, sudah jauh melangkah ke depan agar nasib bangsa dan generasi selanjutnya bisa melompat lebih maju.
-
Mengapa Megawati Hangestri menjadi trending topic di Twitter? Nama Megawati Hangestri kini kembali menjadi trending topic di Twitter usai dirinya menjadi MVP di Liga Voli Korea untuk kedua kalinya secara berturut-turut.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan Cinta Mega dipecat dari PDIP? Sekretaris DPD PDIP Jakarta Gembong Warsono mengungkapkan, pemecatan tersebut dilakukan berdasarkan keputusan DPP PDIP, Senin (14/8).
-
Mengapa Cinta Mega dipecat dari PDIP? PDIP telah memecat Cinta Mega usai ketahuan diduga main judi slot Politikus PDIP Cinta Mega akhirnya dipecat oleh partai, usai ketahuan diduga bermain judi online slot saat rapat paripurna bulan lalu.
-
Mengapa Megawati mendukung hak angket Pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
"Menurut saya ini ya, Bu. Kayaknya ini bukan sekadar politisi Ibu Megawati ini. Tapi, sudah makrifat politik. Makrifat politik itu levelnya negarawan kira - kira begitu," kata Butet di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP, Gedung Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (7/6).
"Kalau negarawan kelasnya ini pasti bukan transaksional," sambungnya.
Butet menjelaskan tentang level makrifat politik Megawati, diulas dan di rangkumnya semasa Pemilu 2014. Kebijaksanaan Megawati itu pula berlanjut hingga saat ini, ketika Ganjar diusung menjadi Calon Presiden.
"Nyatanya ya saya menyampaikan satu bukti yang saya apresiasi. Tahun 2014 misalnya, kalau saja Ibu Megawati ini memanjakan ego politiknya, saat itu Ibu maju sendiri itu jadi Presiden. Tetapi tidak, Ibu menugasi Pak Jokowi sebagai kadernya," ujar dia.
"Tahun ini kalau saja, masih juga egosentris dan belum level makrifat tentu mungkin Mbak Puan yang dipaksakan. Tetapi, akhirnya kemarin kita lihat tanggal 21 April itu, Ganjar yang ditugasi oleh Ibu Megawati untuk menjadi Presiden Republik Indonesia berikutnya. Mosok kayak begitu transaksional, wong Ganjar neng kere," lanjut Butet.
Sebagai informasi, kehadiran Butet di sela- sela Rakernas III PDIP untuk mendampingi karibnya sesama seniman, Yogyakarta Sri Krishna Encik, yang mengenalkan lagu Njar Ji, Njar Beh,'. Lagu tersebut merupakan dukungan kepada calon presiden yang diusung PDIP Ganjar Pranowo untuk menang di Pemilu 2024.
(mdk/eko)