Cak Imin kembali minta Khofifah tak maju di Pilgub Jatim
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar kembali mengingatkan agar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa tidak maju di pemilihan gubernur Jawa Timur. Namun Muhaimin tidak bisa melarang jika Khofifah ngotot menjadi cagub.
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar kembali mengingatkan agar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa tidak maju di pemilihan gubernur Jawa Timur. Namun Muhaimin tidak bisa melarang jika Khofifah ngotot menjadi cagub.
"Ya monggo saja itu enggak ada masalah itu hak demokrasi dia," kata Muhaimin Iskandar usai menyelenggarakan acara 'PKB Mantu' di Langen Palikrama Gedung Pegadaian Pusat, Jakarta, Jumat (25/8).
Muhaimin berharap, keluarga besar NU di Jatim bersatu untuk mengusung satu calon di pilgub.
"Tapi tugas saya sebagai pimpinan politik NU tentu berharap tentu keluarga besar NU bersatu, supaya Bu Khofifah tidak perlu maju. Tapi saya kan sifatnya hanya imbauan, sepenuhnya hak politik ada di Khofifah," terang pria yang akrab dipanggil Cak Imin itu.
Diketahui sebelumnya, Cak Imin pernah meminta Presiden Joko Widodo tak mengizinkan Khofifah Indar Parawansa maju sebagai calon Gubernur Jawa Timur tahun 2018 dan fokus pada jabatannya sebagai menteri sosial.
Menanggapi hal itu, Khofifah menduga langkah Cak Imin itu berkaitan dengan Pemilu 2019. Khofifah menduga, Cak Imin ingin PKB berjaya di Jawa Timur saat Pemilu 2019. Oleh sebab itu, Cak Imin ingin memenangkan Pemilihan Gubernur.
"Mungkin juga mas Imin mau siap siap berproses di 2019. Kalau itu enggak usah galau, enggak usah risau, 2019 masih jauh. Jadi ya wajar lah mau siap-siap, ancang-ancang," kata Khofifah di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/7).
Khofifah mengatakan, Jawa Timur merupakan lumbung suara PKB. Oleh sebab itu, Khofifah menduga Cak Imin ingin menata suara PKB pada pemilu 2019 lewat memenangkan Pemilihan Gubernur lewat calon yang diusung yaitu Saifullah Yusuf.
"Basis PKB terbesar kan Jawa Timur. Kalau mau running, enggak tahu lah. Mau apa gitu di 2019, basisnya kan ditata semua," ujarnya.
Baca juga:
Diam-diam Khofifah sudah pernah temui Jokowi bahas Pilgub Jatim
Sederet tokoh nasional berambisi jadi 'raja kecil' di daerah
Pegang pesan Gus Dur, Khofifah tak trauma dua kali gagal di Pilgub Jatim
Tanpa restu Jokowi, Khofifah disebut berat bertarung di Pilgub Jatim
Gus Ipul: Sejak 2009-2017, Pemprov sukses merenovasi 108 ribu RTLH
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Apa yang akan dilakukan Khofifah di Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Kapan Khofifah memutuskan untuk ikut Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Siapa saja yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? PAN, Gerindra, Golkar, dan Demokrat menyatakan kesiapannya untuk mendukung Khofifah di Pilgub Jatim.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)