Cari Cawapres Ganjar, Megawati Rutin Dialog dengan Ketum PBNU dan Muhammadiyah
Ketika berdialog dengan Yahya dan Haedar, Megawati mengatakan, ia cocok dengan alam pikir dan alam rasanya.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri rutin berdialog dengan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Ketua Umum PP Muhamadiyah Haedar Nashir. Megawati juga intensif berkomunikasi dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Hal itu disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ketika ditanya nama-nama tokoh Nahdlatul Ulama yang masuk bursa calon wakil presiden untuk mendampingi Bakal Capres Ganjar Pranowo.
-
Siapa yang menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Kapan Ganjar Pranowo mengumumkan akan menggugat hasil Pilpres 2024? Ganjar menyebut, gugatan ke MK penting untuk membuka kecurangan selama proses Pemilu. “Sebelumnya ada proses maka inilah yang harus dibuka semuanya,” ujarnya.
-
Apa yang akan dilakukan Ganjar Pranowo terkait hasil Pilpres 2024? Ganjar menegaskan, pihaknya akan melakukan gugatan hasil Pilpres 2024 itu ke MK. Dia berharap MK bisa dengan adil dan membongkar kejanggalan-kejanggalan pemilu.
-
Siapa yang disebut sebagai sosok bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar Pranowo di Pemilu 2024? Nama mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Andika Perkasa santer dikaitkan menjadi sosok bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi bakal calon presiden Ganjar Pranowo di Pemilu 2024.
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
Simak berita Ganjar Pranowo selengkapnya di Liputan6.com
"Ibu megawati secara rutin berdialog dengan Gus Yahya Ketum PBNU, kemudian juga dengan Menag Gus Yaqut, dengan tokoh Muhammadiyah Pak Haedar," ujar Hasto di kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat (9/6).
Ketika berdialog dengan Gus Yahya dan Haedar, Megawati mengatakan, ia cocok dengan alam pikir dan alam rasanya.
"Bahkan ketika dengan Pak Haedar, Ibu Mega mengatakan ‘saya cocok dengan alam pikir dan alam rasa Pak Haedar, menyejukkan’. Demikian pula dengan Gus Yahya Ketum PBNU," ujar Hasto.
Maka dari itu, PDIP dengan NU serta Muhamadiyah memiliki hubungan yang erat dan suasa kebatinan terkait siapa sosok yang akan mendampingi Ganjar.
"Sehingga ini tidak bisa dipisah-pisahkan, semua sudah bonded dan memiliki suasana kebatinan terhadap siapa yang akan mendampingi pak Ganjar ke depan," ujar Hasto.
Hasto mengatakan, NU dan Muhammadiyah merupakan saudara tua PDI Perjuangan. Partai berlambang banteng ini memiliki latar belakang yang sama dan satu visi.
"NU berdiri pada tahun 26, PDI akarnya PNI tahun 27. Jadi NU itu saudara tua dari PDIP demikian pula Muhammadiyah. Sehingga kami selalu bergandengan tangan. Tentu saja nama-nama dari berbagai latar belakang, nah itu termasuk latar belakang keagamaan, dari NU dengan visi kebangsaan, semua, akan jadi pertimbangan penting karena kami memang satu kesatuan," jelasnya.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/ray)