Poin-Poin Penting Pernyataan Penutup Andika-Hendi dan Luthfi-Yasin di Debat Pilkada Jateng
Dua pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Tengah menekankan sejumlah hal penting dalam segmen pernyataan penutup
Dua pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Tengah menekankan sejumlah hal penting dalam segmen pernyataan penutup di Debat Pilkada 2024, Semarang, Rabu (30/10).
Paslon nomor urut dua Ahmad Luthfi-Taj Yasin menekankan akan menangani masalah akses pendidikan, layanan kesehatan, akses subsidi solar untuk para nelayan, bantuan modal usaha bagi UMKM, kepedulian kepada kesejahteraan buruh, lapangan pekerjaan hingga bantuan untuk pesantren.
"Jawa Tengah adalah rumah kami. Tidak ada pemimpin yang bisa tidur nyenyak jika masih ada warga Jawa Tengah yang mengalami kesulitan. Maka kepemimpinan kami ke depan adalah akan kami jadi dedikasikan semuanya untuk keluarga Jawa Tengah," kata Luthfi yang mengawali menyampaikan statemen penutup.
Dia juga menekankan jargon ngopeni dan ngelakoni jika terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Jateng.
"Maka kami wujudkan Jawa Tengah sebagai daerah gema repah loh jinawi, Toto tentrem kerto raharjo. Dalam bahasa kami ngopeni dan ngelakoni di Jawa Tengah," lanjutnya.
Taj Yasin melanjutkan bahwa statemen Luthfi adalah perintah langit. Dia kemudian menceritakan penggalan peristiwa dalam kisah hijrahnya Rasulullah dari Makkah ke Madinah.
"Tentu saya merasa senang berpasangan dengan Mas Lutfi, di mana masyarakat Jawa Tengah yang heterogen suku ras maupun agama maka dibutuhkan pasangan pemimpin nasionalis religius," beber Taj Yasin.
Dia menjelaskan, jargon ngopeni dan ngelakoni bukan hanya konsep, namun sebagai upaya untuk mewujudkan kesejahteraan di Jateng.
"Beli cincin di toko Pak Dahlan, ikan asin dimasak pakai santan. Janji pemimpin bukan sekadar bualan, bersama Lutfi Yasin Jawa Tengah maju berkelanjutan," pantun Taj Yasin menutup pernyataan.
Sementara itu, Cawagub nomo urut satu Hendrar Prihadi alias Hendi menekankan bahwa membangun Jateng tidak bisa hanya dilakukan oleh satu kelompok. Dia akan menggandeng semua pihak untuk membangun provinsi.
"Bagaimana kemudian ibarat sebuah mobil, mobilnya bisa melaju kencang. Pemerintah provinsi Jawa Tengah ada di roda satu pemerintah ada roda kedua, kemudian penduduk dengan segala ketokohannya, kemudian pengusaha ada kemudian pewarta yang itu mereka akan mengeroyok semua PR-PR mengorek semua problem-problem Jawa Tengah supaya muncul afirmasi percepatan untuk mengatasi Jawa Tengah menjadi lebih baik dan lebih bagus," tutur Hendi.
Terkait kesejahteraan, Hendi juga akan melibatkan perempuan-perempuan di Jateng dengan cara memberi tambahan modal supaya bisa mandiri. Selain itu juga memperhatikan kesejahteraan kelompok disabilitas.
"Ada 15 disabilitas yang kemudian mereka bisa bekerja mengerjakan sesuai dengan perintah pimpinan perusahaan. Bayangkan kalau di seluruh Jawa Tengah semua pabrik kemudian mengajak teman-teman disabilitas mengharuskan mereka kemudian memberi kuota buat teman disabilitas, pasti teman-teman disabilitas juga bisa lebih mandiri itulah rencana kami berdua," lanjut Hendi.
Hendi menegaskan gagasan yang disampaikan bukan hanya retorika saja. Dengan latar belakang dia sebagai kepala daerah dan Andika dari militer, dia optimistis bisa mewujudkan Jateng lebih baik.
"Kami tidak akan omong doang, beliau (Andika) punya banyak pengalaman menjadi pimpinan tentara Nasional Indonesia jabatan tertinggi di militer. Saya meskipun enggak gede-gede banget, punya pengalaman pernah mengelola sebuah kota. Itulah yang akan kita kombinasikan kita buat Jawa Tengah lebih baik," ucapnya.
"Mari bersalaman dan berjabat tangan, untuk menyatukan sebagai keluarga besar. Andika Hendi bersama seluruh masyarakat gotong royong, kita Jawa Tengah akan lebih perkasa," pungkas Hendi menyampaikan pantun menutup pernyataan.