Catatan Jelang Purnatugas Anies Baswedan
Sejumlah catatan diberikan untuk Anies selama hampir lima tahun memimpin ibu kota. Ada janji kampanye yang telah dibayar. Namun ada juga yang masih menjadi ‘utang’.
Masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta tersisa 9 bulan. Tepatnya pada Oktober nanti, Anies resmi purnatugas. Dia harus menunggu dua tahun untuk bisa ikut kembali Pilkada DKI Jakarta yang akan digelar 2024 nanti.
Saat pemilihan Gubernur DKI pada 2017, Anies yang kala itu berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan beberapa program unggulan. Sebut saja, down-payment rumah dengan Rp0 (DP 0 rupiah), pembangunan stadion untuk klub sepak bola Jakarta Persija, meminimalisir penggusuran, naturalisasi sungai, OK Oce.
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
Sejumlah catatan diberikan untuk Anies selama hampir lima tahun memimpin ibu kota. Ada janji kampanye yang telah dibayar. Namun ada juga yang masih menjadi ‘utang’.
Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menyoroti program OK Oce. "Program itu yang gagal, tidak jalan sama sekali," ucap Trubus kepada merdeka.com, Selasa (4/1).
Baca juga:
Potret Permukiman Padat Penduduk Kampung Muka yang Mendapatkan IMB
M Taufik Usul Riza Patria Cagub DKI dari Gerindra, Anies Jalur Independen
Gerindra Belum Bahas Cagub DKI untuk 2024
Dia mafhum, menciptakan lapangan pekerjaan ataupun melahirkan pelaku usaha kecil dan menengah, entrepreneur, merupakan program berat untuk direalisasikan di masa pandemi Covid-19. Namun, kalaupun pandemi tidak terjadi, Trubus sangsi program itu dapat terealisasi dengan baik.
Trubus punya analisis. Menurut dia, untuk menciptakan lapangan kerja ataupun pelaku usaha kecil dibutuhkan sinergi dan koordinasi internal. Seperti Dinas Tenaga Kerja, Dinas UMKM DKI Jakarta, dan sebagainya.
"Sementara birokrasi era Pak Anies ini kebanyakan Plt (pelaksana tugas) yang mana mereka tidak punya kewenangan untuk memutuskan," imbuhnya.
Belum lagi, tentang naturalisasi sungai. Apapun istilah yang dipakai, Trubus menganggap, tidak ada political will untuk melebarkan luas dan kedalaman sungai. Padahal, sebagaimana disampaikan pakar yang berkorelasi tentang hidrologi, Jakarta dituntut memiliki daya tampung air nan ekstra saat musim hujan tiba.
Terbentur Janji
Menurut dia, janji kampanye belum terealisasi dengan baik karena terbentur dengan janji politik lain, yakni meminimalisir penggusuran. Dampaknya, Anies mengerjakan program yang kerap tidak efisien mengatasi masalah banjir, seperti sumur resapan.
Program selanjutnya adalah penataan kampung. Tercatat, pada kurun akhir 2021, Anies gencar meresmikan pembangunan penataan kampung di beberapa titik; Kampung Akuarium, dan Kampung Tanah Merah.
Penataan kampung itu, menurut Trubus, tak ubahnya sebagai upaya menjaga citra Anies jelang memasuki masa akhir jabatan sebagai gubernur.
Dari program Anies, Trubus mengatakan, hanya Jakarta International Stadium (JIS) yang berjalan on the track, dan tanpa mengalami kendala berat.
Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik dari UI, Agus Pambagio punya penilaian lain. Menurut dia, berjalan tidaknya program Anies di Jakarta tidak dapat disimpulkan berhasil tidaknya menata ibu kota. Program tidak terealisasi bahkan terjadi di pemerintah pusat.
Dukungan Parpol
Senada dengan Agus, realisasi program Anies pun diprediksi tidak akan tercapai 100 persen oleh analis politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin. Namun, kondisi itu dianggap lumrah terjadi.
"Sangat berat merealisasikan semua program itu tercapai," kata Ujang.
Ketiadaan partai, sebagai payung politik, dinilai menjadi satu faktor sulitnya untuk merealisasikan program mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Kendati saat pencalonan Gubernur pada 2017, Anies diusung oleh Partai PKS dan Gerindra, durasi dukungan itu hanya sebatas pemilihan.
Setidaknya, Ujang menganalisa, ada dua batu sandungan Anies dalam mewujudkan program saat masa kampanye terdahulu, yakni; dukungan partai politik dan sikap pemerintah pusat.
"Pemerintah pusat didominasi partai politik yang berada pada sikap oposisi. Jadi sangat pasti bagi Anies tidak akan mulus menjalankan programnya," ujarnya.
Isyarat Gerindra
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohammad Taufik menilai, Ahmad Riza Patria mempunyai peluang untuk maju sebagai calon Gubernur DKI di Pilkada 2024. Namun, Taufik mengatakan, perlu ada pembahasan lebih lanjut mengenai sosok yang akan diusung Gerindra pada Pilgub yang akan diselenggarakan pada 2024.
"Pak Wagub saya kira punya peluang, tapi ya mesti lihat juga tokoh-tokoh lain juga," kata Taufik saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (4/2).
Seperti diketahui, pada Pilkada 2017, Gerindra mengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Jagoan yang diusung Gerindra tersebut menang melawan pasangan Ahok-Djarot dan AHY-Sylviana.
(mdk/rnd)