Cerita Gus Soleh, kawan lama Ahok saat Pilkada Belitung Timur 2007
Cerita Gus Soleh, kawan lama Ahok saat Pilkada Belitung Timur 2007. Mula ketertarikan pria yang mengenakan sorban putih ini karena Ahok berjanji akan membangun pesantren jika kelak terpilih. Akhirnya dia memberikan dukungan selama kampanye, dan hasilnya mantan politisi Golkar itu menang telak pada 2007.
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama mendapatkan dukungan dari kawan lamanya di Bangka Belitung, Gus Soleh. Pada kesempatan yang sama, dia juga menceritakan awal mula pertemuannya dengan bapak tiga orang anak itu.
Gus Soleh pertama kali bertemu dengan Basuki atau akrab disapa Ahok itu saat mereka berdua masih tinggal di Bangka Belitung. Bermula saat suami Veronica Tan itu memutuskan untuk maju sebagai calon Bupati Belitung Timur.
Mula ketertarikan pria yang mengenakan sorban putih ini karena Ahok berjanji akan membangun pesantren jika kelak terpilih. Akhirnya dia memberikan dukungan selama kampanye, dan hasilnya mantan politisi Golkar itu menang telak pada 2007.
"Begitu Ahok menang saya langsung ditelepon sama dia. 'Alhamdulliah Puji Tuhan kita bisa bikin pesantren'," kata Gus Soleh mengingat apa yang diucapkan Ahok di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/12).
Gus Soleh mengaku hampir tidak percaya saat mengetahui bahwa yang pertama diingat usai menang adalah membangun pesantren. Tanpa harus menunggu lama, akhirnya pesantren dibangun di atas tanah seluas 20 hektar.
"Itu tanah pemerintah dikasih Ahok ke umat muslim. Saya sendiri juga akhirnya menyerahkan yayasan pesantren tersebut ke kiai setempat," ujarnya.
Dengan latar belakang itulah, dia mengaku heran saat mengetahui banyak pihak menudingnya sebagai seorang yang melakukan penistaan agama Islam. Sebab dengan mata kepalanya, Gus Soleh mengaku tidak pernah melihat diskriminasi pada keluarga Ahok.
"Jadi kalau sekiranya Ahok dituduh menistakan agama itu dipolitisir saja. Karena saya tahu orangtua Ahok ahli sodaqoh dan Mbak Vivi (adik Ahok) membantu saudara muslim tanpa diskriminasi," tutupnya.
Baca juga:
Meski tak masuk DPT, warga bisa nyoblos asal punya KTP DKI
Anies buat aplikasi transparansi anggaran jika terpilih gubernur DKI
Ini komentar Agus Yudhoyono soal 11 orang ditangkap diduga makar
Eks Panglima TNI era SBY dukung Anies: Dia memberikan harapan
Ketua KPU DKI harap rekapitulasi DPT datanya akurat dan jadi pedoman
Difitnah, Anies-Sandiaga bakal polisikan akun 'Sahabat Anies Sandi'
Ini alasan mantan Panglima TNI dukung Anies-Sandiaga
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Bagaimana cara warga Jakarta memilih pemimpin di Pilkada DKI 2017? Dengan sistem ini, warga Jakarta bisa langsung berpartisipasi memberikan suara untuk menentukan pemimpin mereka hingga 5 tahun ke depan.