Cerita kubu Agung Laksono gagal kudeta fraksi, loyalis Ical melawan
Kubu Agung Laksono sudah menunjuk Agus Gumiwang sebagai ketua fraksi dan Fayakhun sebagai sekretaris.
Pertarungan antara Agung Laksono dan Aburizal Bakrie (Ical) tak hanya sampai di Munas perebutan kursi ketua umum Golkar. Kemelut semakin sengit ketika kedua kubu juga saling klaim berhak untuk memimpin Fraksi Golkar di DPR, bukan hanya kepengurusan di DPP.
Kubu Ical lebih dulu menguasai kursi pimpinan fraksi dengan struktur Ketua Fraksi Ade Komaruddin dan Sekretaris Fraksi, Bambang Soesatyo. Keduanya merupakan loyalis Ical yang setia sejak Ical memimpin Golkar di tahun 2009 lalu.
Sementara Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Yasonna Laoly yang mengesahkan kepengurusan Munas Ancol pimpinan Agung Laksono makin membuat kubu Ical terancan di fraksi. Bahkan kubu Agung Laksono sudah menunjuk Agus Gumiwang sebagai ketua fraksi dan Fayakhun sebagai sekretaris untuk menggusur loyalis Ical.
Persoalan bertambah pelik, kubu Ical tak mau digeser dan menganggap fraksi bentukan Agung Laksono belum sah karena masih ada gugatan di pengadilan. Akan tetapi, kubu Agung tetap ngotot bahkan mengancam akan mengkudeta fraksi hari ini juga.
Namun ancaman itu tidak terjadi. Ade Komaruddin dan Bambang Soesatyo tetap ngotot tidak mau dilengserkan. Sampai-sampai, Agus Gumiwang cs melapor ke Setjen DPR untuk bisa menempati ruang fraksi.
Berikut cerita Agung Laksono yang mau kudeta namun gagal karena loyalis Ical melawan, dihimpun merdeka.com, Sabtu (27/3):
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
Kubu Agung surati pimpinan DPR, kasih batas waktu Jumat
Pimpinan Fraksi Partai Golkar kubu Agung Laksono mengirimkan surat resmi mendesak pimpinan DPR untuk segera melakukan perombakan Fraksi Partai Golkar di parlemen. Bahkan kubu Agung memberi batas waktu hingga Jumat (27/3) pukul 14.00 WIB agar segera ada perombakan.
Di dalam surat itu, kubu Agung Laksono meminta pimpinan DPR tidak menunda perubahan fraksi. Sebab, gugatan yang tengah diajukan ke Pengadilan Tata Usaha Negara dianggap tidak bisa menunda penerapan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM. Kubu Agung Laksono pun bersiap akan melakukan gugatan hukum apabila tuntutan mereka tak digubris.
Namun surat itu belum bisa melengserkan loyalis Ical di DPR. Pimpinan DPR pun kompak menilai belum bisa memproses surat itu karena belum ada putusan hukum yang in kracht. Seperti diketahui, kubu Ical melakukan gugatan terhadap kubu Agung dan Menkum HAM ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Polisi turun tangan amankan fraksi
Golkar kubu Agung Laksono berencana melakukan kudeta terhadap loyalis Aburizal Bakrie (Ical) yang saat ini menduduki ruangan pimpinan fraksi DPR. Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, polisi pun disiagakan di ruangan fraksi Golkar DPR.
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Hendro Pandowo, meninjau langsung Fraksi Golkar DPR yang terletak di lantai 12 gedung Nusantara I, kompleks parlemen. Menurut dia, permintaan back up ini datang dari pengamanan dalam (Pamdal) DPR.
"Polisi siap back up, manakala ada permintaan dari Pamdal (Pasukan Pengamanan Dalam DPR)," kata Hendro di ruang Fraksi Golkar, Jumat (27/3).
Hendro menambahkan, apabila dibutuhkan, pihaknya siap untuk membantu melakukan pengamanan. "Harapan kita aman. Polisi ada dua kompi. Itu memang rutin melakukan pengamanan kita di DPR," katanya.
Sementara, dihubungi terpisah, Ketua DPP Golkar kubu Agung Laksono Bowo S Pangarso belum memastikan kapan akan datang ke fraksi Golkar. "Belum ada kabar lebih lanjut mas, nanti saya infokan," katanya.
Pantauan merdeka.com di lokasi, ada sekitar 8 polisi yang siaga di setiap sudut fraksi Golkar.
Loyalis Ical tak takut, malah melawan
Golkar kubu Agung Laksono dikabarkan bakal mengambil alih fraksi Golkar di parlemen yang diduduki oleh loyalis Aburizal Bakrie ( Ical). Tindakan itu direncanakan dilakukan siang ini oleh Ketua DPP Golkar versi Munas Ancol Bowo Sidik Pangarso.
Sekretaris Fraksi Golkar kubu Ical, Bambang Soesatyo mengaku heran dengan sikap arogan kubu Agung Laksono. Pasalnya, Fraksi Golkar kubu Agung Laksono belum secara resmi disahkan oleh pimpinan DPR sebagai fraksi yang berhak menduduki parlemen.
"Weleh-weleh, emang dia siapa? Apa dia punya nyali? Kayak preman pasar saja mau main usir. Kalau sudah diakui secara kelembagaan di DPR baru boleh bersikap kayak jagoan," kata Bambang Soesatyo saat dihubungi, Jumat (27/3).
Menurutnya, kubu Agung harus sabar menunggu pengesahan pimpinan DPR lebih dulu. Jika tetap bersikeras, tindakan itu akan dinilai partai politik lain sebagai sikap politik yang konyol.
"Kalau sekarang ya belum bisa. Nanti Poltak Sitompul bilang bisa diketawain kodok," pungkas dia.
Agus Gumiwang lapor ke Setjen DPR
Loyalis Ical tak mau lengser dari fraksi, Kubu Agung Laksono melapor ke Sekjen DPR Winantuningtyastiti. Agus mempertanyakan kenapa kubunya belum bisa menguasai fraksi Golkar.
"Kita hanya bicara kepada sekjen, pemahaman hukum bahwa semua tindakan, kebijakan kita dasar hukumnya kuat. Kami membahas berkaitan dengan hukum," kata Agus di DPR.
Sementara itu, Sekjen DPR Winantuningtyastiti hanya menyatakan bahwa surat pergantian fraksi baru bisa diproses setelah ada rapat pimpinan DPR. Menurut Win, bisa saja surat itu ditolak dengan sejumlah alasan yang terjadi di rapat pimpinan nanti.
"Mereka hanya bertanya, surat kami diapakan? Kami jawab ya diproses sesuai prosedur. Semua surat masuk diproses, dibahas di rapim," kata Win.
Kubu Agung mau ketemu loyalis Ical, tapi gagal
Ketua Fraksi Golkar kubu Agung Laksono, Agus Gumiwang kembali gagal untuk menemui Ketua Fraksi Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) Ade Komaruddin dan Sekretaris Fraksi Bambang Soesatyo. Pertemuan tersebut dimaksudkan Agus sebagai ajang bagi Golkar kubu Agung untuk melakukan upaya pendekatan persuasif agar kubu Ical legowo meninggalkan fraksi.
"Ini upaya kedua kami untuk bertemu dengan Pak Ade Komaruddin. Kami cuma sebentar di fraksi karena ada indikasi agar kami tidak bisa ketemu Ade Komaruddin. Kata sekretariatnya dia sembunyi," kata Agus Gumiwang di ruang fraksi Golkar, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (27/3).
Dia menyatakan tidak dapat masuk ke dalam ruang pimpinan fraksi Partai Golkar dikarenakan kunci pintu sudah diganti oleh kubu Ical. Pamdal juga tidak tahu-menahu perubahan tersebut.
"Padahal beliau punya akses untuk membuka pintu itu. Tadi kami juga sudah bicara dengan kepala Pamdal. Beliau juga tidak punya akses ke dalam. password kunci ruangan itu sudah diganti," terang dia.
Tak serahkan fraksi DPR ke kubu Agung, Ade dan Bamsoet dipolisikan
Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Agung Laksono, Agus Gumiwang resmi melaporkan Pimpinan Fraksi DPR RI Partai Golkar Ade Komarudin dan Sekretaris Fraksi Bambang Soesatyo ke Bareskrim Mabes Polri. Agus mengaku, melaporkan keduanya atas perbuatan tidak menyenangkan.
"Yang dilaporkan adalah, pertama mereka telah mencoba melakukan penguasaan Sekretariat Golkar di DPR tanpa Hak. Kedua pelaporan terkait perobekan surat resmi agar mereka tinggalkan Sekret Fraksi Golkar," kata Agus sebelum masuk ruang Bareskrim, Jumat (27/3).
Agus mengaku, pihaknya sebenarnya tidak mau mengambil langkah hukum terkait permasalahan ini. Namun karena adanya perlawanan dari loyalis Ical tersebut, Agus pun akhirnya terpaksa melaporkannya ke polisi.
"Sebenarnya kami ingin hindari hal yang berkaitan dengan hukum. Tapi tadi Pak Ade Komarudin dan Bambang Soesatyo, tidak mau menemui kami di lantai 12 DPR," ucapnya.