Cerita Warga Labuan Bajo Merayu Minta Modal Usaha hingga Menarik Perhatian Airlangga
Seorang warga di Labuan Bajo meminta modal usaha kepada Menko Airlangga.
Cerita Warga Labuan Bajo Merayu Minta Modal Usaha hingga Menarik Perhatian Airlangga
Seorang perempuan warga Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara timur, berhasil menarik perhatian Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Cerita bermula ketika warga bernama Yuliana Aning bersama ratusan warga mendapat undangan sebagai penerima bantuan pangan berupa beras dari pemerintah pusat di Perum Bulog setempat, Senin (15/1).
Di saat sesi tanya jawab, Yuliana mengawali pembicaraan dengan bercerita bahwa dia pernah diberi tiga babi oleh seorang pejabat asal Jakarta.
"Kisahnya di tahun 2023 bulan Agustus saya mendapat bantuan. Begitu dia pulang ke Jakarta, dia menyumbang tiga babi," kata Yuliana.
Mendengar awal cerita tersebut, Airlangga terlihat serius memperhatikan.
Yuliana melanjutkan, pejabat tersebut berpesan agar hewan tersebut dipelihara dan jika sudah berkembang biak menjadi banyak, agar tidak melupakan warga lain.
"Nanti kalau babinya berkembang, tolong kasihkan ke orang lain," kata Yuliana menirukan si pemberi.
Setelah selesai bertutur demikian, Yuliana lantas merayu meminta Airlangga untuk memberikan bantuan kepada dia.
"Saya minta ke bapak mungkin ada bantuan lagi untuk kami," ujar Yuliana.
Spontan cerita Yuliana tersebut mengundang reaksi bagi Airlangga dan tamu undangan serta warga di sana. Mereka tertawa.
Yuliana yang tersenyum, lantas melanjutkan kalimatnya. Dia mengaku ingin membuka usaha namun tidak ada modal.
"Kami mau usaha tapi tidak ada modal. Barangkali ada bantuan bergulir," jelas Yuliana.
Dia lantas bercerita juga menyinggung soal pinjaman di PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar). Pinjaman tersebut dia gunakan untuk bisnis ayam pedaging.
Menutup percakapan dengan Yuliana, Airlangga bakal meminta agar jumlah pinjaman bisa naik menjadi Rp10 juta.
"Nanti saya minta Dirut-nya nambah dari Rp7 juta ke Rp10 juta," ucap Airlangga.
Pada kesempatan yang sama, Airlangga menjelaskan bahwa bantuan pangan ini diberikan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat, masing-masing 10 kilogram.
Menurutnya, dari hasil perbincangan bersama masyarakat terungkap bahwa mereka sangat memerlukan bantuan pangan beras ini.
"Kalau di Kabupaten Manggarai Barat alokasinya 42.808 penerima bantuan beras dan, kalau kita lihat stok ini cukup, 9.100. ini cukup dan tadi digudang sudah ada dan jumlah stoknya 644,45 ton dan ketersediaan NTT juga cukup," pungkasnya.