Contohkan SBY, Kader Golkar Dukung Airlangga Rangkap Jabatan jika Dipilih Menteri
"Justru aneh kalau ada pandangan ketua umum partai tidak boleh merangkap sebagai menteri," ujarnya.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dikabarkan mendapat posisi menteri dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf. Politikus Partai Golkar, Yahya Zaini justru mendukung bila Airlangga rangkap jabatan ketum jika benar dipilih sebagai menteri.
"Salah satu fungsi parpol adalah melakukan rekrutmen politik. Artinya setiap parpol harus mendudukkan kader-kadernya dalam jabatan-jabatan strategis di pemerintahan dan parlemen, baik di pusat dan daerah," kata Yahya kepada merdeka.com, Selasa (20/8).
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
Yahya mencontohkan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono yang merangkap sebagai Ketum Partai Demokrat pada periode kedua. Kemudian Jusuf Kalla yang menjadi ketum Golkar pada tahun 2004-2009 di periode pertama menjabat Wakil Presiden. Menurutnya, ketum parpol yang mendapat posisi di pemerintahan akan memperkuat fungsi dan peranan partai politik.
"Justru aneh kalau ada pandangan ketua umum partai tidak boleh merangkap sebagai menteri. Menjabat presiden dan Wapres saja boleh apalagi menjabat menteri-menteri," ujar Yahya.
Dia pun memandang, peran Airlangga sebagai ketum Golkar dan menteri selama ini berjalan harmonis serta dapat dijalankan dengan baik. Bahkan, dengan ketum partai sebagai menteri akan memperkuat pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin ke depan. Sebab, Airlangga nantinya dapat menyelaraskan antara kebijakan pemerintah dengan dukungan parlemen.
"Kita harus ingat pemerintah akan efektif jika mendapat dukungan mayoritas dari parlemen," pungkasnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menutup rapat-rapat nama-nama menteri kabinet kerja jilid II. Jokowi mengaku sudah mengantongi nama menteri dan siap diumumkan. Komposisi kabinet terdiri 45 persen dari parpol dan 55 persen nonparpol. Sejumlah petinggi partai juga masih belum mau terbuka.
Partai Golkar sebagai pengusung pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin pun mendapat jatah kursi menteri. Disebut-sebut, Golkar yang berada di posisi kedua peroleh kursi di DPR, dapat tiga kursi menteri atau lebih banyak dari periode pertama.
"Tiga menteri. Airlangga, Agus Gumiwangdan Satya Widya Yudha. Sementara itu," kata orang dekat Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto kepada merdeka.com, Jumat (16/8).
Sumber merdeka.com lainnya yang merupakan politisi PKB juga mengakui Golkar mendapat tiga menteri. "Iya Golkar tiga," kata sumber itu. Namun jumlah itu masih dinamis. Bisa juga bakal bertambah nantinya.
Baca juga:
3 Parpol Mulai Beberkan soal Jatah Menteri dari Jokowi
Nama Calon Menteri Kian Terang Benderang
Anggota DPRD Surabaya dari Golkar Ditahan atas Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp 5 Miliar
Golkar Dapat 3 Menteri: Airlangga, Agus Gumiwang dan Satya Widya Yudha
Wakil Ketua Bakumham: Golkar Butuh Airlangga