Coreng Kabinet Kerja, Jokowi disarankan reshuffle Menteri Desa
Kasus suap pemberian predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pengelolaan keuangan Kemendesa PDTT tahun anggaran 2016 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dinilai telah mencoreng nama baik kabinet kerja Presiden Jokowi.
Kasus suap pemberian predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pengelolaan keuangan Kemendesa PDTT tahun anggaran 2016 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dinilai telah mencoreng nama baik kabinet kerja Presiden Jokowi.
Pengamat Politik dari Universitas Indonesia Arbi Sanit mengatakan, Kemendesa PDTT sebagai kementerian pertama yang tertangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus korupsi.
Untuk itu, kata Arbi, Presiden Jokowi seharusnya bertindak tegas terhadap bawahannya yang tersangkut kasus korupsi. Sebab, tindak kejahatan korupsi itu dilakukan secara sistemik.
"Kalau itu benar, harus ada reshuffle di Kemendesa, tapi tidak cukup dengan Kemendes saja, yang lain juga melakukan hal yang menyalahgunakan kekuasaan," kata Arbi, kepada wartawan, Jakarta, Rabu (31/5).
Sebab, kata Arbi, kasus korupsi di tanah air sudah menjadi tindak kejahatan yang sistemik. Di mana, bermacam-macam jabatan dan bermacam-macam orang, bersekongkol untuk mendapat predikat bagus dari BPK.
"Iya jadi begitu rumit korupsi kita ini dan saya mengatakan ini ada sistem yang salah. Jadi kalau sistem yang salah ini menyangkut moral manusia, menyangkut kewenangan negara, menyangkut para pemimpin. Dari bawah sampai atas, dari samping kiri ke kanan melakukan kejahatan korupsi secara bersama-sama," terangnya.
Diketahui, selama dua tahun lebih kabinet pemerintahan Presiden Jokowi, Kemendes PDTT sebagai pemecah rekor kementerian pertama yang tersangkut kasus korupsi.
Kementerian pimpinan Eko Putro Sandjojo itu sebagai 'pemecah telur' dalam kasus dugaan korupsi di Kabinet Kerja. Meski sudah tiga kali bongkar pasang menteri sejak 2014 silam, Kemendesa PDTT kali pertama di kabinet Jokowi yang tertangkap tangan dalam kasus dugaan suap oleh KPK.
Kemendesa PDTT tersangkut kasus dugaan suap "jual-beli" predikat WTP pengelolaan keuangan Kemendes PDTT oleh BPK.
Pengungkapan kasus itu berasal saat operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pejabat BPK dan Kemendesa oleh KPK. Dalam kasus tersebut, KPK resmi menetapkan empat orang tersangka setelah pemeriksaan intensif, Jumat (26/5).
Baca juga:
Kasus suap WTP, BPK minta junjung tinggi azas praduga tak bersalah
Blusukan Fahri ke Polres Jaktim berbuntut kecaman keras KPK
Fahri tegaskan tak perlu izin KPK jenguk auditor BPK di tahanan
Saweran pejabat Kemendes di balik suap pejabat BPK
Mendes yakin perolehan WTP Kemendesa bukan karena suap BPK
Misbakhun sebut rumor jual beli opini WTP di BPK sulit dibuktikan
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Di mana Presiden Jokowi meninjau ladang jagung? Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau ladang jagung di kawasan food estate di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Kamis (6/7).
-
Kapan Jokowi meninjau posko pengungsian banjir di Sumbar? Jokowi mengunjungi posko tanggap darurat dan pengungsian banjir lahar dingin di Lapangan Batu Taba, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
-
Kenapa Presiden Jokowi melarang Kaesang maju di Pilgub Jakarta? Zulhas menyebut, Presiden Jokowi enggan jika Kaesang maju dalam pilgub Jakarta."Tadi saya tanya sama Bapak (Jokowi) habis rapat, 'Pak, gimana kalau Kaesang maju wagub Jakarta?'. 'Waduh', gitu, 'Jangan Pak Zul', katanya," kata Zulhas di DPP PAN, Jakarta Selatan, Senin (3/6).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.