CSIS nilai lawan tak bisa tandingi Ahok bila telat deklarasi
"Kalau terlambat, kandidat akan pakai cara mobilisasi suara. Padahal publik sudah makin rasional."
Direktur Eksekutif Centre of Strategic and International Studies (CSIS) Philips J. Vermonte menganjurkan untuk penantang Basuki Tjahaja Purnama pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 segera dikumandangkan. Sebab menurutnya tingkat polpularitas Ahok semakin lama semakin terdepan.
"Semakin cepat, deklarasi semakin bagus. Mumpung masih ada setahun. Kalau tidak dideklarasikan mungkin Ahok akan menjadi terdepan," ucapnya dalam diskusi 'Calon Independen vis a vis Calon Partai' di Kantor CSIS, Jakarta, Senin, (25/1).
Dalam survei CSIS, kepopuleran Ahok menempati top of mind dengan perolehan angka 94 persen. Meskipun elektabilitasnya hanya 45 persen.
Kemudian, menurut Philips, jika saingan Ahok belum menunjukkan giginya kepada masyarakat dikhawatirkan tidak bisa bersaing.
"Jadi segera deklarasi supaya publik mengevaluasi. Kalau terlambat, kandidat akan pakai cara mobilisasi suara. Padahal publik sudah makin rasional," bebernya.
Tak hanya itu Philips pun membeberkan bakal calon yang tak punya dukungan suara besar biasanya menggunakan mahar untuk menyuap masyarakat. Apalagi CSIS menyatakan tingkat kepercayaan publik terhadap partai terus menurun.
"Calon penantang yang selevel kan tadi sudah terlihat dari hasil survei yang setara dengan Ahok hanya Wali Kota Bandung dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini," tandasnya.
Baca juga:
Syarat KTP terpenuhi, Teman Ahok ditantang Ahok kumpulkan 1 juta KTP
Survei: Warga DKI lebih suka Risma & Ridwan Kamil dibanding Ahok
Siap jegal Ahok, relawan klaim Idrus didukung 100 ribu warga DKI
Djarot minta pengurus PDIP jangan loyo hadapi Pilgub DKI 2017
Kang Emil belum pasti hadir di penjaringan cagub DKI dari Gerindra
Sinyal kuat Ridwan Kamil bakal bertarung di Pilgub DKI
Ridwan Kamil malu-malu ditanya soal maju Pilgub Jakarta
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.