Curhat Pedagang Ini Membuat Ganjar Terharu
Menggunakan setelan kopiah dan berbaju hem lengan panjang bergulung, Ganjar menyapa para pedagang pasar.
Pedagang itu juga merupakan petani.
Curhat Pedagang Ini Membuat Ganjar Terharu
Ganjar tiba di Pasar Segiri sekitar pukul 16.40 Wita, usai kunjungan dan pertemuan kader PDIP di Kutai Kartanegara. Menggunakan setelan kopiah dan berbaju hem lengan panjang bergulung, Ganjar menyapa para pedagang pasar.
Lebih dari tiga kali Ganjar menghentikan langkahnya menelusuri lorong pasar dan berbincang dengan pedagang sayur mayur. Dia juga menyalami satu persatu pedagang dan warga, termasuk anak-anak.
Dia kaget harga cabai tembus Rp 100 ribu, dari biasanya Rp 35 ribu per kilogram. Untuk diketahui, cabai memang mengalami kenaikan lantaran minimnya pasokan dari Sulawesi.
- Mendag Zulhas Datangi PGC Cililitan, Pedagang Mengeluh Jualan Sepi
- Pedagang Tanah Abang Curhat ke Mendag: Toko Buka dari Jam 7 Pagi, Sepi dibanding Tahun Lalu Pak
- Sekelompok Massa Rusak Lapak Jarah Dagangan di Pasar Kutabumi Tangerang, 10 Pedagang Terluka
- Pedagang Ini Kena Tipu, Duit Rp2.000 Digambar dan Ditambahi Nol Jadi Rp20 Ribu
"Kita lihat cabai masih jadi catatan, dan harganya masih tinggi. Tapi kalau melihat di Samarinda, ternyata menang cabainya didistribusi dari tempat lain. Minimal ada, tapi harganya masih tinggi,"
kata Ganjar usai menemui para pedagang pasar.
Ganjar bilang dia terharu mendengar curhat salah seorang pedagang, yang juga ternyata adalah petani, yang mengangkut hasil taninya dengan berjalan kaki ke Pasar Segiri.
"Tapi tadi terharu saja saya melihat Ibu berjalan kaki ke sini. Kami tanam cabai, tanam tomat, yang dikeluhkan sama karena beliau menanam (sendiri),"
ujar Ganjar.
"Karena beli bibit, beli benih, ternyata sama pupuk dan obat. Maka sebenarnya yang mesti kita siapkan adalah bagaimana proses produksi bisa lancar,"
tambah Ganjar.
Dijelaskan Ganjar, persoalan itu terjadi hampir di semua tempat di Indonesia. Dia pun mengutarakan idenya untuk menangani persoalan itu.
"Maka kalau kita punya lahan pangan, darurat pangan, saya rasa mesti dibuat aturan atau perubahan yang agak revolusioner dalam dunia pertanian kita," ungkap Ganjar.
Dengan demikian, ke depan teknologi pertanian yang digunakan hingga pupuk yang didistribusikan kepada para petani menjadi lebih baik lagi.
"Sehingga satu datanya tepat, sehingga kita akan bisa perbaiki dengan baik. Termasuk teknologi dan pupuk, obat, yang akan diberikan kepada mereka,"
demikian Ganjar.
Menyudahi kunjungan ke Pasar Segiri, Ganjar kembali melempar senyum kepada warga Samarinda, dan meninggalkan pasar sekitar pukul 17.01 Wita menuju Gereja Katedral Jalan Jenderal Sudirman, Samarinda.