Curhatan Tedjo dicopot Jokowi dari Menko Polhukam
Selama 10 bulan jadi Menko Polhukam, Tedjo salah satu menteri yang dinilai kontroversial.
Tedjo Edhy Purdijatno salah satu nama yang terkena reshuffle Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tedjo dicopot dari jabatan Menko Polhukam digantikan oleh Luhut Panjaitan.
Selama 10 bulan jadi Menko Polhukam, Tedjo salah satu menteri yang dinilai kontroversial. Bukan soal kebijakan, melainkan komentar-komentarnya yang kerap menuai kecaman publik.
Misalnya saja, dalam kasus Polri vs KPK, Tedjo pernah menyebut bahwa dukungan, demonstrasi kepada KPK berasal dari rakyat tak jelas.
Kemudian, saat Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) ingin menggelar munas di Bali, Tedjo sempat menyatakan hal ini bisa merusak pariwisata bahkan melarang Polri mengeluarkan izin.
Dua kasus di atas hanya contoh dari beberapa blunder yang dilakukan oleh Tedjo. Dua hari lalu, Jokowi pun mengumumkan reshuffle kabinet. Lima menteri dan satu pejabat setingkat menteri diganti.
Termasuk Tedjo Edhy Purdijatno yang kena reshuffle. Pasca reshuffle, Tedjo pun mengeluarkan statemen yang mengundang simpati publik.
Berikut curhatan Tedjo pasca direshuffle dihimpun merdeka.com, Jumat (14/8):
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Surya Paloh mengenai jatah menteri di kabinet? "Saya kira Pak Prabowo pasti sudah punya rumusan sendiri yang itu sudah rumusan, itu sudah muncul pembicaraan antara ketua umum partai politik terutama yang di Koalisi Indonesia Maju," kata Doli, saat diwawancarai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/4).
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
Tak ada prajurit yang salah, yang salah komandannya
Mantan Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno mengaku legowo menerima keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mereshuffle dirinya. Menurut dia, itu keputusan penuh presiden untuk merombak kabinet.
Tedjo tak mau menyalahkan menteri lain di bawah koordinasi Kemenko Polhukam di balik reshuffle ini. Menurut dia, semua merupakan tanggung jawabnya dan tidak pantas untuk menyalahkan orang lain.
"Salah di mana? Saya tidak pada posisi menyalahkan menteri lain. Tapi apapun kekurangan di kemenkopolhukam menjadi tanggung jawab saya sebagai Menkopolhukam," kata Tedjo saat sertijab dengan Luhut Panjaitan di kantor Kemenko Polhukam.
Menurut dia, sudah semestinya dia bertanggung jawab penuh atas kinerja kementerian di bawah Kemenko Polhukam.
"Tidak ada prajurit yang salah, yang salah adalah komandannya," kata Tedjo.
Kekurangan Polhukam jadi tanggung jawab saya
Tedjo Edhy paham betul maksud dan tujuan Jokowi reshuffle untuk perbaikan kinerja pemerintah, dia menegaskan, apapun kekurangan yang ada di Kemenko Polhukam selama ini adalah tanggung jawab penuh dirinya.
"Apa pun kekurangan di kemenkopolhukam menjadi tangguh jawab saya sebagai Menkopolhukam. Saya akan bertanggung kepada bapak Presiden tentang apa yang sudah dilakukan dan apa yang dalam tahap pelaksanaan," ujar Tedjo.
Tedjo sendiri tidak mempersoalkan cepatnya pergantian ini, hanya 10 bulan dirinya menjabat jadi menteri. Dia menghargai keputusan Presiden Jokowi untuk merombak kabinet demi penyegaran organisasi.
"Kan Presiden yang mengganti. Saya bukannya gak diganti tapi Presiden ingin penyegaran organisasi. Ini adalah suatu langkah yang dibuat presiden," tukas dia.
Harusnya Lujut sejak lama yang jadi Menko Polhukam
Di awal sambutannya saat sertijab, Tedjo Edhy mengucapkan terima kasih pada semua jajaran di Kemenko Polhukam. Dia menyadari dinamika kerja di kementeriannya begitu tinggi, meski demikian dia sudah mencoba untuk kerja maksimal.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah bekerja dengan maksimal. Toh dari dinamika penugasan Kemenkopolhukam yang sangat tinggi, kita telah bekerja maksimal," ujar Tedjo di Gedung Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (13/8).
Sambil berguyon, Tedjo menyebut hal ihwal penugasannya sebagai Menko Polhukam. Kata dia, seharusnya sudah sejak awal Luhut menjadi Menko Polhukam dan dirinya hanya sekadar mengisi.
"Saya tahu sebetulnya Bapak Luhut sudah lama harusnya di sini, tapi karena sudah menjabat sebagai kepala staf Presiden maka saya sementara ditaruh di Menko Polhukam. Selamat bertugas Pak," ujar Tedjo yang disambut tawa pada undangan yang hadir.
Perkataan Tedjo dijawab Menko Polhukam Luhut saat menyampaikan sambutannya. Kata dia, keduanya telah lama bersahabat baik. Namun demikian, pengangkatannya sebagai menteri yang baru adalah sebuah kejutan yang tak pernah diduganya.
"Saya suka banyak guyon dan berteman dengan baik dengan Mas Tedjo. Saya dilantik menko, gak ngerti juga. Orang pikir saya tahu. Saya enggak tahu. Tahunya setelah dikasih selamat oleh Presiden. Saya akan meneruskan apa yang telah dilakukan sebelumnya" tukas Luhut.
Tak ambil pusing Puan satu-satunya Menko yang tak direshuffle
Tedjo Edhy Purdijatno tak mau ambill pusing menanggapi Puan Maharani yang jadi satu-satunya Menko yang tak kena reshuffle. Menurut dia, itu kewenangan penuh Presiden Jokowi.
"Itu kan kewengan Presiden. Biarkan dia yang menilai menteri Puan," kata Tedjo.
Seperti diketahui, Jokowi mengganti tiga menko, yakni Menko Kemaritiman, Menko Polhukam dan Menko Perekonomian. Hanya Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang dijabat Puan Maharani lolos dari reshuffle.