Cyrus sebut elektabilitas Ahok tinggi karena publik puas kinerjanya
"Keuntungan incumbent justru di situ. Bagaimana pun isunya yang diembuskan, kalau kinerja bagus, tak menggoyahkan."
Cyrus Network melakukan survei untuk melihat elektabilitas Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, jelang Pilgub DKI 2017 nanti. Hasilnya, elektabilitas Ahok masih di atas 60 persen.
Managing Director Cyrus Network, Eko Dafid Afianto menuturkan, bertahannya elektabilitas Basuki alias Ahok karena kepuasan publik terhadap kinerja Pemda DKI yang dirasa lebih baik.
"Elektabilitas Ahok itu ditopang oleh kepuasan publik yang cukup tinggi. Publik juga melihat kinerja dari Pemprov DKI juga cukup bagus," kata Eko di Hotel The Akmani, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/5).
Menurutnya, publik tidak terpengaruh dengan pemberitaan di media sosial soal kasus-kasus disebut-sebut melibatkan Ahok. Tapi publik melihat Ahok sebagai petahana yang efek kerjanya langsung terasa di keseharian masyarakat.
"Keuntungan incumbent justru di situ. Bagaimana pun isunya yang diembuskan, kalau kinerjanya bagus itu tidak akan menggoyahkan elektabilitas," ujar Eko.
Dikatakan dia, para pesaing Ahok harus mencermati tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Ahok. Bukan hanya soal elektabilitas.
Survei dilakukan pada 28 April sampai 2 Mei dengan metode tatap muka dengan responden 1.000 orang yang tersebar secara proporsional di seluruh kelurahan di Jakarta dengan sistem random sampling. Tingkat kepercayaannya 95 persen dengan margin eror 3,1 persen.
Baca juga:
Survei Median: 34% Warga puas kerja Ahok, Djarot hanya 24%
NasDem santai soal rencana Gerindra bentuk koalisi gemuk lawan Ahok
Popularitas Ahok masih di atas Dhani, Yusril hingga Risma
Ini syarat jika ingin berkoalisi dengan PDIP di Pilgub DKI
Muda-mudi Ahok makin semangat dikunjungi idolanya
Keputusan di Mega, Ahok enggan menebak arah PDIP di Pilgub DKI
Ahok ogah komentari rencana koalisi besar PDIP-Gerindra-PKS
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) dibentuk? Dilansir dari kanal YouTube Bimo K.A, Daerah Istimewa Kalimantan Barat terbentuk pada tahun 1946.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.