Daftar PDIP, bakal calon gubernur DKI bayar Rp 5 juta untuk psikotes
Hasto mengklaim, uang registrasi dari bakal calon tak sedikitpun masuk ke kas partainya.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengakui, 34 bakal calon yang mendaftarkan diri menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta melalui PDIP harus menyerahkan uang senilai Rp 5 juta. Hasto langsung meluruskan bahwa uang itu hanya untuk biaya test psikologi.
"PDIP sejak dulu gotong-royong. Dalam fit and proper test, melibatkan ahli psikologi, dari situ ada biaya dari yang diberikan para calon. Langsung diberikan kepada Assessment center himpunan para ahli psikologi. Assessment dilakukan melalui metodologi khusus," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (11/5).
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk diusung oleh PDIP di Pilgub DKI 2024? Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
Hasto mengklaim, uang registrasi dari bakal calon tak sedikitpun masuk ke kas partainya. "PDIP tidak ambil keuntungan sedikitpun kecuali untuk dapatkan data objektif terkait potret kepribadian, integritas manajerial selesaikan masalah," tuturnya.
Ditemui terpisah, Yusril Ihza Mahendra mengaku tak masalah harus membayar uang registrasi Rp 5 juta. Menurutnya, persoalan itu tak perlu dibesarkan. Sebab lebih banyak permasalahan Jakarta yang harus dipikirkan.
"Saya kira ada banyak hal yang jauh lebih susah daripada itu. Itu lebih banyak gosipnya daripada substansi," ungkap Yusril.
Bakal calon lainnya yakni wanita emas, Hasnaeni juga menganggap registrasi tersebut hal wajar. "Tidak keberatan. Itu wajar saja, itu sumbangan psikotes bukan diambil untuk partai," kata Hasnaeni Moein sambil memamerkan bros berbentuk bunga yang dibelinya dari Prancis.
Seperti diketahui sebelumnya, kader PKB yang sempat menjadi calon legislatif dari Dapil Riau II Hasniati, mengaku mengundurkan diri dari persaingan bakal calon Pilgub DKI yang diusung PDIP. Sebab pengunduran diri itu ialah syarat harus registrasi sebesar Rp 5 juta.
"Saya mengundurkan diri bayar administrasi 5 juta. Sementara enggak ada konfirmasi awal. Sama saja menyuruh kita korupsi. Baru lamaran kerja sama sudah disuruh bayar Rp 5 juta," kata Hasniati di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (11/5).
Setiap bakal calon memiliki hak untuk mengikuti seluruh proses penjaringan. Namun terbuka kemungkinan untuk mundur.
Baca juga:
Harus bayar Rp 5 juta, kader PKB mundur dari pendaftaran cagub PDIP
Anak Amien Rais datangi kantor DPP PDIP, bahas koalisi di pilkada
Pekan ini, Gerindra akan temui PDIP bahas kemungkinan koalisi pilgub
PDIP ajak kader tetap rendah hati dan siap dikritik
Jika mau usung Risma, PDIP 'jemput bola' seperti Jokowi di 2012