Dalam 5 pekan, sudah 2 kali Prabowo minta maaf dalam kasus berbeda
Prabowo mengakui perbuatannya itu keliru sehingga menimbulkan pro kontra.
Sejak menjadi calon presiden, Prabowo Subianto dua kali tertimpa masalah yang cukup menghebohkan. Masalah itu terkait ucapan saat kampanye serta membela kasus timsesnya.
Prabowo mengakui perbuatannya itu keliru sehingga menimbulkan pro kontra. Mantan Danjen Kopassus tersebut minta maaf di depan publik. Berikut permintaan maaf Prabowo atas dua kasus berbeda:
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dalam Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
Minta maaf soal tampang Boyolali
Ini yang terbaru. Pidato Prabowo saat kampanye di Boyolali menjadi polemik. Prabowo dinilai merendahkan warga Boyolali dengan menyebut tampang orang Boyolali akan diusir ketika masuk ke hotel mewah. Sekelompok warga bahkan melaporkannya.
Tak ingin masalah terus berlarut-larut, ketua umum Partai Gerindra itu minta maaf. Dia mengaku tidak ada niat sedikitpun untuk menghina warga Boyolali. "Kalau saya tampang Bojong Koneng terima kasihlah. Ya tapi kalau saya, maksud saya tidak negatif, tapi kalau ada yang merasa tersinggung saya minta maaf, maksud saya tidak seperti itu," jelas Prabowo.
Ucapan tampang Boyolali hanya becanda
Warga Boyolali, Jawa Tengah menolak kedatangan Prabowo lantaran dianggap telah melakukan penghinaan. Pada pidato kampanyenya, Prabowo menyebut orang Boyolali tak pernah ke hotel mewah dan akan diusir jika masuk ke tempat tersebut.
Ucapan itu menuai polemik. Prabowo akhirnya minta maaf dan mengaku itu hanya candaan kepada para pendukungnya. Menurut dia, Pilpres 2019 akan membosankan apabila tak boleh ada candaan.
"Kalau kita enggak boleh melucu, seloroh, joking, enggak boleh bercanda, ya bosen tidurlah nanti semua capek, mereka kasihan, saya kira begitu maksud saya," ujar Prabowo.
Minta maaf kasus Ratna Sarumpaet
Beberapa waktu lalu, Ratna Sarumpaet mengaku dikeroyok sekelompok orang. Mendengar pengakuan itu, capres Prabowo Subianto membela habis-habisan. Dia meminta Polri segera menangkap pelakunya.
Tak berapa lama, kasus itu terungkap. Ternyata pengakuan Ratna Sarumpaet itu bohong. Hal ini yang membuat Prabowo meminta maaf kepada publik karena telah menyampaikan informasi kebohongan yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet.
"Saya di sini atas nama pribadi dan sebagai pimpinan daripada tim kami, saya minta maaf kepada publik, bahwa saya telah ikut menyuarakan sesuatu yang belum diyakini kebenarannya," kata Prabowo.
Akui grasa-grusu
Capres Prabowo Subianto mengaku kecewa terhadap Ratna Sarumpaet karena telah melakukan pembohongan publik. Prabowo sempat percaya dan membela aktivis tersebut. Meski begitu, ketua umum Partai Gerindra itu tak merasa bersalah. Hanya saja dia mengakui terlalu terburu-buru mempercayai omongan Ratna.
"Saya merasa tidak berbuat salah. Saya akui saya grasa-grusu, tapi ya sudah kita baru belajar, tim saya juga baru. Tapi tidak ada alasan, salah akui salah," ujar Prabowo.
(mdk/has)