Dasco Ungkap Keberadaan Perjanjian Tertulis Anies dan Prabowo
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco enggan menjelaskan secara detail isi dari perjanjian politik tersebut ke publik. Sebab, perjanjian politik itu dibuat tidak untuk menjadi konsumsi masyarakat.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco mengakui jika perjanjian politik yang pernah diteken oleh Sandiaga Uno, Anies Baswedan, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat ini berada di dirinya.
Namun, dia enggan menjelaskan secara detail isi dari perjanjian politik tersebut ke publik. Sebab, perjanjian politik itu dibuat tidak untuk menjadi konsumsi masyarakat.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Kapan Anies dan Cak Imin menghadiri penetapan Prabowo-Gibran? Hari ini, Rabu (24/4), KPU akan menetapkan pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
-
Apa yang dilakukan Anies dan Cak Imin di acara penetapan Prabowo-Gibran? Anies-Cak Imin menjelaskan alasannya menghadiri acara penetepan capres-cawapres terpilih yang digelar KPU. "Ini sebuah proses bernegara dan kita menghormati proses bernegara ini hingga tuntas.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Siapa yang disebut-sebut akan menjadi Cawapres Anies Baswedan? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
"Yang pasti itu memang ditulis oleh Pak Fadli, barangnya sekarang ada di saya," kata Dasco di Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (31/1).
Kendati demikian, dia menyebut, bisa saja perjanjian politik itu diperlihatkan kepada publik. Akan tetapi, Partai Gerindra akan terlebih dahulu mempertimbangkan perkembangan politik saat ini.
"Nanti di kesempatan lain, ya lihat perkembanganlah nanti apakah kita kemudian akan cerita sedikit atau bagaimana," ujarnya.
Dasco pun enggan mengomentari pernyataan perwakilan tim kecil Sudirman Said yang menyebut jika perjanjian politik itu terkait utang-piutang Anies pada saat maju Pilkada di 2017 lalu. Sebab, dia menekankan, hal itu bukan untuk konsumsi publik.
"Saya enggak ngomong substansi ya. Saya enggak tahu, kalau Pak Sudirman Said lebih tahu ya tanya aja ke beliau gitu," tegasnya.
Sebelumnya, Sudirman Said, Tim Capres NasDem, Anies Baswedan mengakui ada perjanjian tersebut. Perjanjian mengenai utang piutang.
"Perjanjian soal berbagi beban biaya pilkada dengan Pak Sandi itu saya tahu. Dan dalam perjanjian itu antara lain kemudian ada juga perjanjian utang piutang dengan Pak Sandi dan Pak Anies. Karena waktu itu pak Anies tidak punya uang ya," kata Sudirman.
Namun dia menegaskan, perjanjian antara Anies Baswedan, Prabowo dan Sandiaga tersebut dianggap lunas.
"Tapi perjanjian di kata kalau pilkadanya menang utang-piutang selesai dan dianggap sebagai perjuangan bersama," tegas Sudirman.
Sebab, dalam pertarungan tersebut, pasangan Anies-Sandiaga memenangkan Pilgub DKI 2017. Sehingga menurut Sudirman, perjanjian tersebut sudah tidak berlaku.
(mdk/fik)