Datangi Prabowo, GNPF-U minta kejelasan soal cawapres hasil ijtima ulama
Prabowo masih memerlukan waktu tambahan untuk bisa memberikan kepastian pada GNPF-U terkait tindaklanjut hasil Ijtima tersebut.
Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (6/8). Dalam pertemuan itu mereka ingin menanyakan kembali tindaklanjut dua nama cawapres Prabowo pilihan hasil Ijtima Ulama.
"Kedatangan GNPF dulu-kan kawan-kawan datang ke sini menyampaikan hasil Ijtima. Kemudian Prabowo bilang perlu waktu untuk bicarakan persoalan ini dengan partai-partai sekarang kedatangan mereka untuk menanyakan bagaimana hasil pembicaraan dengan partai," kata Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Lokasi, Senin (6/8).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kenapa Prabowo Subianto terlambat dalam acara peresmian? Prabowo meminta maaf karena terlambat menghadiri peresmian sebab harus berganti helikopter sampai tiga kali.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
Menurutnya, saat ini Prabowo juga sudah mengkomunikasikan cawapres pilihan Ijtima Ulama pada koalisi ataupun partai calon koalisi. Namun, kata Muzani, Prabowo masih memerlukan waktu tambahan untuk bisa memberikan kepastian pada GNPF-U terkait tindaklanjut hasil Ijtima tersebut.
"Tadi Pak Prabowo menjelaskan bahwa pembicaraan sudah mulai dilakukan dan masih membutuhkan waktu kira-kira satu atau dua hari ini lagi," ungkapnya.
Wakil Ketua MPR ini mengungkapkan, Prabowo juga pasti memiliki kendala dalam dalam memilih cawapres. Sebab, kata dia, mantan Danjen Kopassus itu harus mengakomodir semua partai.
"Ya karena kan sekali lagi ini semua kepentingan harus diakomodir semua pandangan harus didengar," ujarnya.
"Supaya semua terakomodir saya kira kadang-kadang memerlukan seni untuk mengambil keputusan. Saya kira itulah sebabnya kemudian beliau memberika respons seperti tadi," ucapnya.
Sebelumnya, Muzani mengatakan, nama cawapres untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah mulai mengerucut. nama cawapres Prabowo kini sudah mengerucut pada dua nama.
"Pembicaraan sampai dengan tadi malam wakil presiden yang akan mendampingi Pak Prabowo sudah mulai mengerucut dua," kata Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/8).
Dipembukaan Ijima Ulama pekan lalu GNPF mengundang petinggi partai mulai dari Prabowo Subianto, Tommy Soeharto, Amien Rais, hingga Salim Segaf Al-Jufri. Diijtima yang berlangsung selama dua hari itu, menghasilkan rekomendasi capres pilihan Ulama adalah Prabowo Subianto dengan cawapres Salim Segaf Al-Jufri dan Ustadz Abdul Somad.
Baca juga:
Besok, 9 sekjen koalisi Jokowi datangi KPU koordinasi pendaftaran pilpres
GNPF temui Ketum Gerindra Prabowo
Rapat, 9 Sekjen partai koalisi Jokowi rampungkan struktur tim pemenangan
Politik makanan ala 9 sekjen koalisi Jokowi
Kubu Prabowo pede visi misinya lebih baik dari Nawacita Jokowi