Debat Capres, Anies: Ada Milenial Jadi Cawapres, Tetapi Ribuan Milenial Kritik Pemerintah Dihadapi Gas Air Mata
Anies juga menyinggung posisi hukum bengkok. Karena tajam ke bawah, tumpul ke atas.
Anies juga menyinggung posisi hukum bengkok. Karena tajam ke bawah, tumpul ke atas.
- Anies Disebut Menepuk Air di Dulang, Pakar: TGUPP Itu ‘Ordal’
- Debat Capres, Anies soal IKN: Kita Siapkan Istana Presiden, di Mana Rasa Keadilan Kita
- Debat Capres soal Hukum: Anies Singgung Kasus Kematian Mega Suryani Dewi, Lapor KDRT Tak Digubris
- Anies di Debat Capres: Banyak Aturan Ditekuk Sesuai Kepentingan Penguasa, Hukum Bengkok, Ini harus Diubah!
Debat Capres, Anies: Ada Milenial Jadi Cawapres, Tetapi Ribuan Milenial Kritik Pemerintah Dihadapi Gas Air Mata
Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan bicara hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Anies mencontohkan banyaknya milenial dan generasi z yang mengkritik pemerintah justru dihadapkan dengan kekerasan, bahkan sampai gas air mata.
Padahal, saat ini ada cawapres yang berasal dari kalangan milenial, yaitu Gibran Rakabuming Raka.
Awalnya, Anies bicara masalah hukum yang sedang tidak tegak lurus. Posisi hukum bengkok. Karena tajam ke bawah, tumpul ke atas.
"Pada saat ini kalau kita lihat hukum itu harusnya tegak begini, dalam kenyataannya dan bengkok yang tajam ke bawah, dia tumpul ke atas," kata Anies dalam debat calon presiden di KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12).
Lantas, Anies membandingkan kondisi Gibran Rakabuming Raka yang merupakan putra Presiden Joko Widodo bisa menjadi calon wakil presiden. Di saat bersamaan banyak generasi milenial dan generasi Z yang menyampaikan pendapat serta kritik kepada pemerintah, justru dihadapkan dengan kekerasan, dan gas air mata.
"Bila kita saksikan hari ini ada satu orang milenial bisa menjadi cawapres. Tetapi ada ribuan milenial, generasi z yang peduli pada anak-anak bangsa yang peduli pada mereka yang termarjinalkan ketika mereka mengungkapkan pendapat ketika mereka mengkritik pemerintah justru dihadapi dengan kekerasan dihadapi dengan benturan dan bahkan gas air mata. Apakah kondisi ini dibiarkan? Tidak, kita harus lakukan perubahan," tegas Anies.
Menurut Anies, kondisi hukum di Indonesia hari-hari tidak boleh terus terjadi. Maka ia mengajukan untuk mengembalikan hukum untuk tegak kepada semua pihak.
"Dan kondisi ini tidak boleh didiamkan, tidak boleh dibiarkan dan harus berubah karena itu kita mendorong perubahan, mengembalikan hukum menjadi tegak kepada semuanya," tegas Anies.