Debat Pilwali Surabaya, Rasiyo-Lucy sebut Risma tak punya prestasi
Risma memaparkan, cukup banyak perhatian pemerintah kota semasa kepemimpinanya.
Debat publik Pilwali Surabaya, Jawa Timur kembali digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jumat malam (6/11). Acara yang ditayangkan live oleh televisi lokal di Shangri-La, Surabaya itu mengambil tema: Memperkokoh NKRI dan Kebangsaan.
Di acara debat sesi dua ini, pasangan Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana masih tampail garang, sedangkan Rasiyo-Lucy Kurniasari 'tersungkur' dipertanyaan sejarah Sawunggaling, tokoh cikal bakal kota dengan sebutan Kota Pahlawan ini.
Dalam visi-misinya untuk membangun Kota Surabaya sesuai dengan tema debat, Risma-Whisnu yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, menyebut Kota Surabaya sebagai miniatur Indonesia.
Menurutnya, Surabaya adalah kota modern dan terbuka, tapi bisa mencipatakan keamanan dan kenyamanan warganya. Saat memimpin bersama Whisnu periode lalu, keduanya mampu menjaga Kota Pahlawan agar tetap rukun, guyub dan damai, meski warganya berasal dari berbagai latar belakang budaya, agama dan asal-usul berbeda.
Berkaitan dengan era globalisasi, Risma yakin masyarakat Surabaya akan menjadi pemenang, menjadi tuan dan nyonya di kotanya sendiri. Dengan semangat juang para pahlawan, warga Surabaya bisa mengatasi persaingan ekonomi di era modern.
Risma juga menyontohkan, salah satu prestasi membanggakan yang ditunjukkan Arek Suroboyo di era global, adalah dengan adanya komik digital yang bercerita tentang perjuangan yang akan dilaunching pada 10 November nanti.
Whisnu juga menambahkan, saat mendampingi Risma memimpin Kota Surabaya, pihaknya selalu melibatkan peran serta masyarakat, tanpa membeda-bedakan asal-usul dan latar belakangnya. Warga Surabaya diajak bersama-sama terlibat langsung tanpa membedakan kelas, untuk membangun kotanya sendiri.
Acara debat makin menarik saat sesi tanya jawab. Paslon urut satu besutan Partai Demokrat dan Partai Amanah Nasional (PAN), Rasiyo-Lucy Kurniasari menyebut, selama memimpin Kota Surabaya, pasangan Risma-Whisnu belum menunjukkan prestasi apa-apa.
Namun, pertanyaan ini ditanggapi santai oleh Risma. Alumni Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini justru menunjukkan beragam prestasi yang dicapainya. "Selama kami memimpin, tiap tahun sekitar 140 prestasi yang kita dapat, baik berskala nasional maupun internasional," jawab Risma.
Bahkan, lanjut Risma, selama lima tahun, para pelajar mulai SD hingga SMU, cukup banyak meraih prestasi yang dipersembahkan untuk kotanya. "Tahun pertama saya menjabat, ada 300 siswa yang berprestasi. Di akhir masa jabatan saya, 3000 lebih siswa berhasil mengharumkan nama Surabaya di tingkat nasional dan internasional," paparnya.
Sebaliknya, pasangan Rasiyo-Lucy justru keliru dalam menjawab pertanyaan pasangan Risma-Whisnu soal letak makam Sawunggaling dan kegiatan apa saja yang digelar di sana.
Rasiyo menjawab makam Sawunggaling berada di Lidah Kulon. Padahal letaknya berada di daerah Sumur Welut, Lidah Wetan. Mantan Sekdaprov Jawa Timur ini juga tidak bisa menjawab kebiasaan yang dilakukan Sawunggaling. "Jika tidak mengetahui letak dan kegiatan apa saja yang digelar, bagaimana bisa melestarikan situs sejarah," sindir Whisnu.
Dia menambahkan, nama Surabaya kian mendunia, karena prestasi yang diraih selama kepemimpinannya bersama Risma. "Selama lima tahun memimpin, Surabaya makin dikenal. Siapa Bu Risma, bahkan daerah-daerah lain banyak yang belajar dari Surabaya," terang mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya itu.
Pasangan Risma-Whisnu secara bergantian terus menjawab pertanyaan Rasiyo-Lucy Kurniasari secara lugas dan cermat. Risma juga memaparkan, cukup banyak perhatian pemerintah kota semasa kepemimpinanya dalam menanamkan nilai kejuangan dan pembangunan karakter.
"Kita mempunyai program sekolah kebangsaan, heroik track, parade juang dan kegiatan lain yang tujuannya menanamkan nasionalsme kepada anak didik kita," terang Risma.
Mantan kepala Bappeko Surabaya ini menegaskan, dengan mengetahui sejarah, kalangan generasi muda memiliki jiwa kebangsaan yang kuat dalam menghadapi masuknya berbagai budaya asing di era global.
Baca juga:
Jika Rasiyo-Lucy kerja keras, Zulkifli Hasan yakin Risma tumbang
Jelang debat kedua Pilkada Surabaya, Lucy dikabarkan sakit
KPU Denpasar tetapkan jumlah DPT Pilkada serentak 422.294 orang
Kubu Risma gaet pemilih pemula, tim Rasiyo gandeng GO-JEK
Dua peserta Pilkada diusung partai besar jamin tetap Solo aman
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.