Dede Yusuf minta Jokowi tak banyak bikin kartu, rakyat bingung
Menurut Dede Yusuf, cukup meng-upgrade tampilan kartu saja.
Pimpinan Komisi IX DPR Dede Yusuf mengkritik kartu sakti Presiden Joko Widodo (Jokowi). Seperti soal kesehatan, Dede menilai Jokowi tak perlu membuat kartu baru seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk menggantikan BPJS, cukup meng-upgrade tampilan kartu saja.
"Jadi konsepnya adalah apabila KIS ingin mengubah kartu baru, maka cukup saja dia (Jokowi) tempel logo garuda atau nama Kartu Indonesia Sehat di atas kartu BPJS tanpa membuat kartu baru. Karena UU, anggaran, dan sistemnya ini sudah dicakup dalam BPJS," kata Dede Yusuf di kompleks parlemen Senayan Jakarta, Senin (17/11).
Menurutnya, BPJS sudah dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Jika terlalu banyak kartu maka masyarakat akan kebingungan.
"BPJS saat ini jumlahnya sudah signifikan, hampir 126 juta pengguna, artinya ini sudah berjalan sangat baik. Jangan sampai nanti masyarakat bertanya-tanya, ada Askes, ada Jamkesmas, ada SKTM lalu ada KIS," terang dia.
Masih menurutnya, jika pemerintah tetap memaksa menerapkan KIS, harus menggunakan anggaran BPJS. Jika ingin mengubah anggaran harus meminta persetujuan DPR.
"Jadi semua nanti mendingan kartu BPJS terus ditempelkan menjadi KIS, tidak masalah, tapi jangan mengubah formulasi anggaran maupun kesepakatan. Jika ingin diperbaiki kita perbaiki bersama, harus dengan DPR," pungkas dia.