Demokrat: Ada Jalan Tuhan Dalam Upaya Rekonsiliasi Megawati dan SBY
Partai Demokrat menilai jalan rekonsiliasi Megawati dan SBY ibarat diberikan Tuhan yang rentetannya sama sekali tidak direncanakan.
Upaya rekonsiliasi Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono terbuka. Partai Demokrat menilai jalan rekonsiliasi Megawati dan SBY ibarat diberikan Tuhan yang rentetannya sama sekali tidak direncanakan.
"Rentetannya ini kan seperti jalan tuhan. Rentetannya itu hal yang tidak direncanakan," ujar Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/6).
-
Bagaimana cara SBY menggambarkan pertemuan dengan Megawati? "Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir," tulis SBY di akun twitter resminya, Senin (19/6).
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Apa yang ingin dilakukan Prabowo dan SBY terhadap Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.
-
Bagaimana Megawati menampilkan sisi femininnya? Memiliki Sisi Feminim Meski terlihat tomboi, wanita 24 tahun ini juga memiliki sisi feminin yang menarik. Ia mengombinasikan blouse dengan ikat pinggang berwarna pink. Penampilannya terlihat cantik dan keren dengan tambahan kacamata di atas hijabnya.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
Rentetan itu menurut Herman, pertama Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menyebut nama Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk bursa calon wakil presiden untuk mendampingi Bakal Capres PDIP Ganjar Pranowo.
Puan Bertemu AHY
Bak gayung bersambut, muncul rencana pertemuan antara Puan dan AHY. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya bertemu membahas rencana pertemuan tersebut.
Akhirnya, agenda pertemuan Puan dan AHY terjadi pada Minggu (18/6). Pertemuan antar elite PDIP dan Demokrat itu terlihat hangat.
Kemudian, Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bermimpi dijemput Presiden Joko Widodo dan kemudian keduanya menjemput Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sinyal rekonsiliasi itu semakin kuat.
"Yang secara runtun ini menjadi rangkaian, ini menjadi harapan seluruh rakyat Indonesia," ujar Herman.
SBY menginginkan untuk bertemu dan melakukan rekonsiliasi dengan Megawati. SBY tidak punya persoalan apapun dengan Megawati.
"Pak SBY dari dulu sebetulnya sangat terbuka. Ya dalam realitasnya juga pak SBY menginginkan tidak ada persoalan. Dan bagi pak SBY juga tidak ada persoalan sampai hari ini," ujar Herman.
Mimpi SBY Dinilai Bawa Semangat Rekonsiliasi
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai pesan mimpi Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang pertemuan dengan Presiden Joko Widodo dan Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri membawa pesan rekonsiliasi. Menurut Kamhar, pernyataan SBY soal mimpi disampaikan ke publik pasti ada maksud yang ingin disampaikan.
"Saya pribadi menangkap bahwa semangat dan pesan yang ingin disampaikan Pak SBY dari cerita mimpi tersebut adalah semangat rekonsiliasi dalam bingkai silaturahmi politik kebangsaan," katanya dalam keterangannya, Selasa (20/6).
Dia mengatakan, kunci rekonsiliasi politik adalah para tokoh bangsa terus menjalin silaturahmi. Para elite politik perlu menciptakan suasana kondusif jelang Pemilu 2024 dengan silaturahmi.
"Kita tak ingin mengulang kembali dinamika politik dalam tensi yang terlalu tinggi dan panas seperti pada 2019 yang lalu. Jika kembali berulang, bukan tidak mungkin akan melampaui daya tenggang kita sebagai bangsa yang pada gilirannya merobek tenun kebangsaan," kata dia.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/gil)