Demokrat Akui Ketidakhadiran SBY Berdampak Merosotnya Suara Partai
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin menilai, absennya Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sepanjang kampanye terbuka berdampak langsung pada elektabilitas partai.
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin menilai, absennya Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sepanjang kampanye terbuka berdampak langsung pada elektabilitas partai. Hal ini menyikapi hasil quick count atau hitung cepat berbagai lembaga survei yang menempatkan suara Demokrat cenderung turun dibandingkan perolehan pada Pemilu 2014.
"Memang faktor ketidakhadiran Ketua Umum kami sedikit banyak ada pengaruhnya," kata Amir kepada Liputan6.com, Kamis (18/4).
-
Apa hasil Quick Count Charta Politika untuk Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka? Capres/Cawapres nomor urut 2: Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka: 57,26 persen
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Mengapa hasil quick count Pilkada DKI 2017 sangat penting? Hasil quick count tersebut menjadi perhatian utama, karena sering kali memberikan indikasi kuat mengenai hasil akhir sebelum perhitungan resmi diumumkan oleh KPU.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
Dia mencontohkan, di tahun 2019 ini tidak ada kampanye keliling Jawa seperti di tahun 2014. Menurutnya, kampanye keliling model seperti itu cukup efektif mendongkrak suara pemilih.
"Sebab berbeda dengan 2014. Kita ingat 2014 itu ada tour de Java, yang meningkatkan elektabilitas Demokrat dengan cara yang signifikan. Tetapi 2019 ini kita tidak punya, tidak ada Ketua Umum kami melakukan apa yang dilakukan di tahun 2014 yang sangat efektif," ungkap Amir.
Meski demikian, hasil quick count harus menjadi motivasi ke depan. Dia memilih tidak menyalahkan lembaga survei.
"Namun demikian, kita harus realistis. Walaupun hasil demikian, tentunya menjadi motivasi kita ke depan untuk belajar dari pengalaman ini. Tidak usah harus marah atau menyalahkan siapapun juga," ucapnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
(mdk/noe)