Demokrat DKI Sarankan Anies Baswedan Masuk Parpol: Untuk Jaga Elektabilitas
Sejumlah lembaga survei menempatkan nama Anies Baswedan dalam bursa calon presiden (capres) dalam Pemilu 2024. Salah satunya, Indikator Politik Indonesia pada 14-19 April 2022, menempatkan Anies Baswedan pada posisi ketiga sebagai capres dengan tren naik dari 17,1 persen menjadi 19,4 persen.
Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono menyarankan Gubernur DKI Anies Baswedan menjadi kader partai politik. Tujuannya untuk menyongsong Pemilihan Presiden 2024, mengingat elektabilitas Anies saat ini cukup tinggi.
Dengan adanya kepastian kendaraan politik, Anies diyakini bisa mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dengan baik.
-
Mengapa PKS mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024? “Dengan kolaborasi yang baik antara partai pengusung dan relawan Anies, insya Allah kita bisa memenangkan Anies di Pilpres 2024 nanti,” harap Syaikhu.
-
Siapa saja capres-cawapres yang ikut bertarung dalam Pilpres 2024? Ada tiga pasangan capres-cawapres yang bertarung dalam Pilpres 2024. Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Bagaimana cara Anies Baswedan meyakinkan kader PKS untuk memenangkan Pilpres dan Pemilu 2024? Jika legislatif dan eksekutif berhasil dimenangkan, Anies yakin perubahan akan terjadi.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
-
Siapa yang menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Apa yang membuat publik curiga AHY adalah pasangan Anies di Pilpres 2024? Kabar rencana Anies mengumumkan calon pasangan pilpres setelah selesai ibadah haji sudah diketahui publik. Alasan inilah yang membuat publik curiga AHY adalah pasangan Anies.
"Makanya saran saya segeralah jadi kader partai politik, untuk menjaga elektabilitas supaya bisa bergerak di situ," katanya di Jakarta, Rabu (25/5).
Mujiyono membandingkan elektabilitas Anies dengan ketua umum (ketum) partai politik (parpol).
"Jadi ibaratnya nyetir mobil, Anies mobil sewaan, sementara ketum, meski langkahnya belum secepat Anies, tapi mobil sendiri," ujarnya.
Sejumlah lembaga survei menempatkan nama Anies Baswedan dalam bursa calon presiden (capres) dalam Pemilu 2024. Salah satunya, Indikator Politik Indonesia pada 14-19 April 2022, menempatkan Anies Baswedan pada posisi ketiga sebagai capres dengan tren naik dari 17,1 persen menjadi 19,4 persen.
Namun hingga kini, Anies Baswedan belum menentukan kendaraan politik yang akan membawanya menuju Pilpres 2024, sementara jabatan Gubernur DKI Jakarta yang saat ini menopang elektabilitas Anies Baswedan akan berakhir pada 16 Oktober 2022.
Berakhirnya masa kerja Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2022 mendatang dinilai akan menggerus elektabilitasnya sendiri.
"Bagaimana Anies langkah ke depan, terus memposisikan diri, terus bergerak jangan kendor. Karena dua tahun ini bisa bikin elektabilitas turun," ungkap Mujiyono seperti dilansir dari Antara.
Di sisi lain, Mujiyono membandingkan hal itu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga sering mendapatkan elektabilitas tinggi pada setiap survei yang dilakukan beberapa lembaga survei. Kini, AHY terus bergerak ke setiap penjuru Tanah Air bersama Partai Demokrat.
"Sementara ketum meski elektabilitasnya masih jauh dari Anies tapi kendaraannya ada, jadi masih bisa. Kalau Anies mau ke daerah gimana?," terangnya.
Dia mengatakan, kalau AHY ke daerah jelas di sana ada kepengurusan dan infrastruktur partai. "Jadi seorang ketum kan berhak datang ke wilayah-wilayah," jelasnya.
Diakuinya, tak sedikit kader Partai Demokrat di Jakarta dan konstituen menyuarakan untuk menduetkan Anies dengan AHY sebagai Capres dan Cawapres 2024.
"Karena kami punya sarana. Mungkin bisa untuk sekarang 'starting'-nya Anies-AHY karena Anies elektabilitasnya lebih tinggi. Tapi kalau nanti Pak Anies sudah tidak jadi gubernur kan bisa turun," tutupnya.
(mdk/fik)