Demokrat dukung Jokowi jika ingin lakukan reshuffle kabinet jilid II
"Selama untuk kebaikan kita harus mendukung," kata Ruhut.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memprediksi akan ada reshuffle jilid II akhir tahun nanti. Hal ini dilakukan agar pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla berjalan semakin baik ke depannya.
Menanggapi reshuffle jilid II, Jubir Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi sebagai pemegang hak prerogatif. Namun dia yakin, jika akan ada reshuffle selanjutnya dilakukan Jokowi.
"Reshuffle jilid II itu hak prerogatif presiden, kita tunggulah," kata Ruhut saat dihubungi merdeka.com, Selasa (18/8).
Ruhut menegaskan, Partai Demokrat sangat menghormati hak Jokowi. Dia meyakinkan, Demokrat akan selalu mendukung pemerintah jika kebijakan yang diambil untuk kepentingan rakyat, termasuk soal rencana reshuffle ini.
"Yang jelas seperti apa yang dikatakan ketua umum aku, Pak SBY di Jogja, kita hormati hak prerogatif presiden, selama untuk kebaikan kita harus mendukung," tegas dia.
Sebelumnya, Politikus PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, bahwa reshuffle kabinet Kerja akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada bulan Oktober mendatang. Sebab, pra kondisi menjelan reshuffle jilid 2 sedang direncanakan untuk menteri yang bakal dicopot.
"Jilid kedua Oktober lah atau akhir tahun, apa itu kementeriannya ya nantilah. Ada sejumlah pra kondisi reshuffle dilakukan, kinerja tidak moncer, koordinasi tidak solid," kata Hendrawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (18/8).
Anggota komisi XI ini juga mengatakan, publik sudah mengetahui mengenai menteri yang tidak bekerja secara maksimal. Selain itu, para menteri dalam Kabinet Kerja juga sudah tidak solid.
"Kinerja tidak maksimal, ekspektasi tidak solid ternyata masih, ekspektasi publik, siapa-siapa menteri yang kurang pas. Waktu diumumkan kita tahu yang kurang, itu menjadi pengetahuan publik," kata dia.
Baca juga:
Politisi PDIP sebut Jokowi akan reshuffle kabinet lagi pada Oktober
Reshuffle jangan bikin koordinasi antar kementerian lamban
'Pramono jadi Seskab buat perbaiki administrasi yang kacau balau'
Ini komentar SBY tentang reshuffle kabinet Presiden Jokowi
Perombakan menteri ekonomi belum mampu bangkitkan kepercayaan publik
Andi Widjajanto dicopot, Jaleswari dan Alex Lay mundur dari Istana
Adian: Dulu kritik presiden ditembak mati, sekarang jadi menteri
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Kapan Prabowo dikabarkan akan menambah jumlah Kementerian? Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan menambah jumlah kementerian lembaga menjadi 40.
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.