Demokrat Gabung Koalisi Prabowo Dinilai Langkah Sangat Rasional
Merapatnya Demokrat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai langkah rasional karena kesetaraan politik.
Menurut pengamat, bergabungnya Demokrat ke Koalisi Prabowo karena ada kesetaraan politik.
Demokrat Gabung Koalisi Prabowo Dinilai Langkah Sangat Rasional
Elektabilitas calon presiden (capres) Prabowo Subianto diyakini akan terus menguat seiring dengan banyaknya dukungan yang didapatkan.
Seperti yang baru-baru ini terekam, Prabowo mendapatkan dukungan dari Partai Demokrat dan juga Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pengamat Politik Citra Institute, Yusak Farchan mengatakan, merapatnya Demokrat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) diyakini sebagai langkah yang sangat rasional.
- Demokrat Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Jamin Tidak Ada Saling Paksa soal Cawapres
- Demokrat Deklarasi Capres di Rapimnas Malam Ini, Prabowo Subianto Hadir
- Demokrat Berharap Keakraban SBY dan Prabowo Terus Berlanjut
- PAN: Kalau Demokrat Gabung Koalisi Indonesia Maju, Peluang Menang di Pilpres Terbuka
"Bergabungnya Demokrat ke Prabowo saya kira sangat rasional,"
kata Yusak dalam keterangannya, Rabu (20/9).
merdeka.com
Yusak melanjutkan, menurutnya alasan lain Demokrat gabung KIM adalah adanya kesetaraan politik di antara para partai politik (parpol) dalam mendukung Prabowo. Hal itulah yang menjadi alasan kuat Demokrat merapatkan barisan mendukung Prabowo pada Pilpres 2024 mendatang.
"Ada kesetaraan politik di antara Parpol pendukung Pak Prabowo sehingga membuat Demokrat nyaman bergabung,"
ujar Yusak.
merdeka.com
Ia juga menambahkan, pertemuan Prabowo dan SBY sebelumnya di acara Pepabri juga menjadi indikasi tidak adanya halangan berarti di antara keduanya.
Pertemuan yang berlanjut di Hambalang di kemudian hari juga menjadi bukti bahwa keduanya memang memiliki banyak kecocokan.
"Tidak ada hambatan psikologis antara SBY dengan Prabowo sehingga mempermudah keduanya menjalin kerja sama politik. Apalagi backgroundnya sama-sama militer,"
tutur Yusak.
merdeka.com
Yusak menyimpulkan, hal itu jauh berbeda dengan situasi yang ada di dalam koalisi Capres PDIP Ganjar Pranowo.
Menurutnya, di dalam tubuh PDIP masih adanya kesan mendominasi dalam hal menentukan arah koalisi.
"Berbeda dengan situasi politik di poros Ganjar di mana masih ada kesan dominasi PDIP sebagai the rulling party dalam mengendalikan arah koalisi,"
pungkas Yusak.
merdeka.com