Demokrat minta tak ada yang paksa Prabowo memilih Cawapres
Menurut Demokrat, rekomendasi para ulama merupakan hak konstitusi sebagai warga negara. Kelompok manapun boleh mengusulkan nama-nama cawapres. Namun keputusan akhir mengenai cawapres berada di tangan parpol koalisi dan Prabowo sendiri.
Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional merekomendasikan dua nama sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto. Kedua nama itu adalah Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Abdul Somad. Partai Demokrat yang telah berkoalisi dengan Partai Gerindra menghargai usulan dua nama tersebut. Hanya saja Demokrat meminta jangan ada pihak yang menekan Prabowo harus memilih cawapres tertentu.
"Jangan ada pihak manapun yang menekan dan memaksa Pak Prabowo memilih nama manapun. Itu (usulan ijtima ulama) kita hormati sebagai aspirasi dan jangan memaksa dan menyatakan harus ada harga mati untuk cawapres Prabowo," kata Ketua DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean dihubungi merdeka.com, Selasa (31/7).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
Menurut Ferdinand, rekomendasi para ulama merupakan hak konstitusi sebagai warga negara. Kelompok manapun boleh mengusulkan nama-nama cawapres. Namun keputusan akhir mengenai cawapres berada di tangan parpol koalisi dan Prabowo sendiri.
"Semua orang yang mengusulkan rekomendasi kita hormati dan hargai pendapat kawan-kawan dari mana saja yang mengusulkan nama calon pendamping Pak Prabowo," ujarnya.
Dia menegaskan, Prabowo paling tahu sosok cawapres yang tepat untuk mendampinginya. Karena itu dia berharap tidak ada pihak yang ngotot atas nama-nama tertentu.
"Pak Prabowo tahu dan paling tahu akan berpasangan dengan siapa untuk bisa menang pada Pilpres nanti. Kalau muncul nama-nama, itu aspirasi kelompok, bukan pandangan masyarakat umum secara luas. Kelompok itu mengusulkan nama itu. Kelompok lain yang lebih besar komunitasnya mengusulkan nama lain. Mari kita berpegang bahwa Pak Prabowo paling tahu akan berdampingan dengan siapa," jelasnya.
Baca juga:
PPP sebut SBY 'turun gunung' tak menjamin kemenangan kubu Prabowo
Demokrat dan PKS sepakat soal kursi cawapres diserahkan ke Prabowo
Prabowo dan Ustaz Abdul Somad bertemu sore ini Pukul 15.00 WIB
SBY usai bertemu PKS: Kompetisi di pemilu bukan seperti perang Baratayuda
Belum sepakat, PKS dan Demokrat masih bahas Cawapres untuk Prabowo