Demokrat nilai cuma partai pengusung capres dan kepala daerah yang dapat untung
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsudin mengatakan deretan partai yang tidak mengusung sendiri calon presiden atau wakil presiden di Pilpres 2019 tidak mendapatkan dampak elektoral yang signifikan. Kesimpulan itu didapat setelah melihat hasil penghitungan beberapa lembaga survei.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsudin mengatakan deretan partai yang tidak mengusung sendiri calon presiden atau wakil presiden di Pilpres 2019 tidak mendapatkan dampak elektoral yang signifikan. Kesimpulan itu didapat setelah melihat hasil penghitungan beberapa lembaga survei.
"Tidak punya calon sendiri seperti PDIP, Prabowo dengan Gerindra partai yang ada di sana mengekor toh dampak elektabilitasnya tidak terlihat," kata Didi di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/5).
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
"Empat partai akan hilang itu kan warning," ucapnya.
Menurutnya dalam berkoalisi harus saling menguntungkan dan memiliki manfaat satu sama lain. Didi pun berharap para partai tidak hanya fokus dan berbondong-bondong mendukung poros Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau poros Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Partai itu harus mendapat manfaat jangan terpaku partai dukung poros ini, ini makin banyak pilihan makin bagus," ujarnya.
Partai-partai juga harus berpikir bahwa Pilkada atau Pilpres bukan sekadar persoalan dukung atau usung mengusung. Jika terus memiliki elektabilitas rendah maka mungkin saja partai itu akan kehilangan banyak suara dan terdepak dari parlemen.
"Tidak adil jika partai besar yang dapat elektoral. Bukan saya mendorong mereka untuk keluar. Tapi survei menujukan yang dapat dampak untuk Pilkada ke depan adalah partai yang punya calon apa akan siap hanya mengikuti ke depan," ungkapnya.
Baca juga:
Surya Paloh sebut polisi bisa larang deklarasi #2019GantiPresiden di CFD
Mahasiswa Sumsel deklarasikan Abraham Samad jadi capres 2019
AHY cawapres Jokowi terkuat versi survei, PDIP sebut elektabilitas bisa turun
PKS bantah ultimatum Prabowo soal cawapres
PDIP akan dengar masukan JK soal dorongan jadi Cawapres Jokowi