Demokrat sebut Jokowi sangat tak bijak di saat negara krisis malah salahkan SBY
Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto menilai Presiden Joko Widodo tidak bijak menyalahkan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait kebijakan subsidi BBM. Sebab, setiap pemerintahan memiliki kebijakan berbeda-beda, tergantung situasi dan kondisi.
Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto menilai Presiden Joko Widodo tidak bijak menyalahkan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait kebijakan subsidi BBM. Sebab, setiap pemerintahan memiliki kebijakan berbeda-beda, tergantung situasi dan kondisi.
Lagi pula, pengelolaan BBM zaman Jokowi dan SBY juga jelas berbeda. Didik menyebut SBY mengeluarkan kebijakan subsidi sebesar Rp 340 triliun ketika harga minyak dunia sedang tinggi.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kenapa SBY memberi lukisan kepada Prabowo? "Ini Pak Prabowo keyakinan saya atas pemipin kita mendatang, atas harapan saya, dan juga doa kita semua agar Pak Prabowo kokoh kuat seperti batu karang ini memajukan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, dan tugas-tugas lain yang diemban oleh beliau nanti. Semoga berkenan," imbuh SBY.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Apa saja yang diresmikan Jokowi di Sulawesi Barat? "Juga pembangunan 3 ruas jalan sepanjang 22,4 kilometer yang ditangani dengan Inpres Jalan Daerah," ucap Jokowi.
"Saya berpandangan bahwa sebagai seorang negarawan tidak elok dan sangat tidak bijak di saat negara dilanda krisis namun menyalah-nyalahkan pemimpin pendahulunya," kata Didik melalui keterangan tertulisnya, Kamis (17/5).
Didik mengatakan seorang pemimpin bangsa sebaiknya mengeluarkan pernyataan yang menyatukan bukan memecah belah dengan membanding-bandingkan dengan para pendahulunya.
"Banyak warga negara yang sangat mencintai dan yakin bahwa kebijakan SBY diambil untuk kepentingan bangsa, negara dan rakyat Indonesia," tegasnya.
Anggota Komisi III DPR ini yakin banyak rakyat berempati SBY terkesan dijadikan kambing hitam atas masalah yang dihadapi pemerintahan Jokowi. Untuk itu, Didik meminta pemerintah menyelesaikan masalah secara progresif, tanpa membangun opini yang tidak mendidik.
"Tentu mereka juga punya rasa dan perasaan apabila SBY terus dijadikan 'kambing hitam' atas kekurangbijakan dalam mengelola bangsa ini," ucap Didik.
Diketahui, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membalas sindiran Presiden Joko Widodo soal kebijakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang diterapkan pada 10 tahun pemerintahannya. Melalui akun twitter resminya @SBYudhoyono, SBY membalas sindiran Jokowi dengan 5 kicauan.
Sindiran soal kebijakan subsidi BBM pemerintahan SBY disampaikan Jokowi di Workshop Anggota DPRD PPP di Hotel Mercure, Ancol.
"Pak Jokowi intinya mengkritik & menyalahkan kebijakan subsidi utk rakyat & kebijakan harga BBM, yg berlaku di era pemerintahan saya. *SBY*," ucap SBY.
"Saya minta para mantan Menteri & pejabat pemerintah di era SBY, para kader Demokrat & konstituen saya, TETAP SABAR. *SBY*," ujarnya.
Baca juga:
Bela Ketua Umum, Demokrat sebut SBY terapkan ekonomi kerakyatan
4 Pembelaan SBY saat disindir Jokowi
SBY: Demokrat resmi dukung Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah di Pilgub Sumut
Demokrat dukung Edy-Musa, SBY turun langsung kampanye di Sumut
SBY: Beri kesempatan kepada aparat temukan dalang serangan teroris