Demokrat tak hadir penutupan Munas karena Golkar tolak Perppu
Syarief mengakui dia mendapat instruksi seseorang untuk kembali ke Jakarta saat mendapatkan kabar Golkar tolak perppu.
Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan mengungkap alasan pihaknya tidak menampakkan diri dalam penutupan Munas ke IX Golkar di Bali. Menurut dia, hal ini dikarenakan kekecewaan terhadap Golkar yang tiba-tiba menolak Perppu Pilkada warisan SBY.
Syarief menyatakan bahwa penolakan Perppu sama halnya seperti musibah. Karena itu, ada instruksi langsung yang meminta agar dirinya pulang dari Bali dan tak hadiri penutupan Munas.
"Ya musibahnya Perppu (ditolak). Iya, instruksinya demikian (tak hadir di penutupan Munas)," kata Syarief di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (5/12).
Akan tetapi Syarief tidak menjelaskan siapa yang menginstruksikannya pulang ke Jakarta. Ketika ditanya apakah orang itu SBY, Syarief hanya tersenyum.
Meski beda pandangan dengan KMP terkait Perppu, pihaknya menjamin bahwa komunikasi masih berjalan dengan baik. Dia bahkan masih yakin meski nantinya seluruh parpol KMP menolak, Perppu bakal disahkan oleh DPR.
"Saya yakin bisa diterima. Karena konstelasi politiknya KIH itu kan ada 5 fraksi. Kemudian, mereka sepakat dengan Demokrat. Saya pikir kalau konstelasi demikian. Perppu ini bisa diterima DPR," pungkasnya.
Seperti diketahui, saat pembukaan Munas tanggal 30 November Syarief hadir di Bali bersama ketum parpol KMP. Namun saat penutupan pada 3 Desember, Syarief tak menampakkan batang hidungnya.