Demokrat usul nama Wabup Ngawi dampingi Khofifah
Sekretaris DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Renville Antonio mengatakan, saat ini pihaknya tengah memantau Wakil Bupati Ngawai dua periode, Ony Anwar Harsono.
Partai Demokrat memastikan akan mengusung bakal calon gubernur (Cagub) Jawa Timur dari golongan santri. Untuk bakal Cawagub-nya, partai Segitiga Mercy ini mengusulkan dari kelompok nasionalis, khususnya kaum muda di wilayah Mataraman.
Sekretaris DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Renville Antonio mengatakan, saat ini pihaknya tengah memantau Wakil Bupati Ngawai dua periode, Ony Anwar Harsono.
"Jadi kemarin sebetulnya, sebelunya kami sudah mengirimkan daftar nama-nama yang mendaftar ke Demokrat, dan juga nama-nama bakal Cawagub yang diminta bakal Cagub yang diminta DPP," terang Renville di kantor DPD Demokrat Jawa Timur, Jalan Kertaja Indah, Surabaya, Senin (16/10).
Nama Cagub yang mendaftar ke Demokrat di antaranya; Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Nurhayati Ali Assegaf (anggota DPR RI), Nurwiyatno (Inspektorat Jatim), Kombes Pol Syafi’in (, La Nyalla M Mattalitti (Ketua Kadin Jatim), dan Khofifah Indar Parawansa (Mensos).
Namun, lanjutnya, merespon rekomendasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangn (PDIP) yang diumumkan pada Minggu (15/10) kemarin, Partai Demokrat terpaksa harus menggali kembali Cawagub potensialnya di daerah.
PDIP merekom pasangan Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas. Sehingga, kemungkinan partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini tidak akan mengusung Gus Ipul. Kemudian, La Nyalla juga dimungkinkan tidak diusung Demokrat karena telah mundur dari penjaringan beberapa waktu lalu.
"Saya rasa, saya diminta untuk menggali kembali dari masyarakat kader portensial dari Demokrat yang diminati masyarakat, yang masih muda. Kemarin saya mendapat masukan dari konstituen kami di daerah bahwa Mas Ony Anwar Harsono," katanya.
Selain masih menjabat wakil bupati Ngawi, Ony juga pengurus DPD Demokrat Jawa Timur. "Itu (Ony) mulai muncul dalam radar kami. Jadi beliau adalah wakil bupati dua periode, beliau asli Ngawi, masih berumur 37 tahun. Jadi saat menjadi wakil bupati, beliau masih berumur 30 tahun."
Renville juga menyebut, Ketum Demokrat saat ini sudah sangat intens berkomunikasi dengan Khofifah. Kemungkinan Demokrat mengusung Mensos yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itupun menguat.
"Itu dibahas cukup intens oleh ketua umum kami, Khofifah juga salah satu kandidat yang sangat dibicarakan di DPP dan Majelis Tinggi. Tapi kami tidak tahu bagaimana keputusannya."
"Tapi memang dengan kondisi calon gubernur, seandainya calon gubernur kami adalah golongan hijau, itu santri (Khofifah), maka akan lebih tepat kalau wakilnya nasionalis dari Mataraman," tandasnya.
Sementara Khofifah sendiri, pada Minggu kemarin juga menggelar pertemuan dengan ratusan kiai Nahdlatul Ulama (NU) di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Pertemuan itu dalam rangka membentuk Tim 9 yang akan menentukan calon wakil Khofifah jika maju Pilgub Jawa Timur.
Salah satu kiai yang turut hadir, KH Asep Saifuddin Chalim mengatakan, Tim 9 ini diketahui oleh KH Solahuddin Wahid (Gus Sholah) yang juga pengasuh Ponpes Tebuireng. "Tim ini nantinya yang akan menggodok nama-nama yang pantas menjadi calon wakil gubernur mendampingi Khofifah," kata pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, Mojokerto ini.
Kiai Asep mengaku, dalam pertemuan itu, pihaknya belum menyebut soal siapa Cawagubnya Khofifah. "Sementara tadi belum ada. Yang pasti, nama calon yang diputuskan oleh Tim 9, nantinya disampaikan kepada Khofifah dan dikoordinasikan dengan partai politik pendukung, hingga kemudian jadi keputusan final. Biar tidak ada yang dikecewakan," tandas Kiai Asep.