Namanya Diseret di Sidang Sengketa Pilpres, Budi Waseso Bantah Dicopot dari Dirut Bulog karena Tolak Bansos
Budi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Buwas membantah dirinya dicopot dari Dirut Bulog karena menolak program bantuan sosial (bansos).
Namanya Diseret di Sidang Sengketa Pilpres, Budi Waseso Bantah Dicopot dari Dirut Bulog karena Tolak Bansos
Komjen Pol (Purn) Budi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Dalam sidang, majelis hakim melempar pertanyaan kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani soal bansos dan dicopotnya Buwas dari Dirut Bulog sejak Desember 2023.
Buwas membantah dirinya dicopot dari Dirut Bulog karena menolak program bantuan sosial (bansos). Sebagai Dirut Bulog, Buwas mengaku hanya bertugas menyalurkan beras bansos yang menjadi program pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Saya tidak pernah menolak bansos. Justru bansos itu kan programnya Pak Presiden, programnya pemerintah. Beras yang di Bulog itu kan berasnya pemerintah. Jadi kalau pemerintah atau negara ini mau menggunakan beras itu, saya tugasnya hanya menyalurkan,"
jelas Buwas di Istana Negara Jakarta, Jumat (5/4).
merdeka.com
"Jadi enggak ada hubungannya dengan itu, menolak (bansos) itu nggak ada. Bukan kapasitasnya itu Dirut Bulog itu menolak. Harus melaksanakan perintah negara," sambungnya.
Buwas menilai pencopotannya sebagai Dirut Bulog merupakan hal yang biasa.
Sebab, Buwas menyebut kontrak penugasan Buwas menjadi Dirut Bulog berlangsung selama lima tahun yakni, dari 2018-2023.
"Pergantian itu biasa. Bagi saya itu biasa saja enggak ada masalah, bagi saya ya. Karena namanya itu amanah ya, tugas. Kalau waktunya sudah selesai, kalau pimpinan siapa pun mengatakan ganti ya diganti, enggak ada masalah. Bagi saya enggak ada masalah,"
tutur dia.
merdeka.com
Hakim MK Pertanyakan Pencopotan Budi Waseso
Hakim Konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan perpindahan posisi Budi Waseso dari Direktur Utama Perum Bulog menjadi Komisaris Utama PT Semen Indonesia (Persero).
“Kita mengenal lembaga ada Menteri Sosial, kemudian ada kaitannya dengan kepala Badan Pangan Nasional, kemudian ada kepala Bulog," kata Arief dalam sidang lanjutan sengketa hasil Pilpres 2024 di MK, Jumat (5/4).
"Pada saat-saat kritis saya baca di massa media Kepala Bulog Budi Waseso diganti, ada faktor apa ini yang melatarbelakangi?" imbuhnya.