Berita Utama
Berita Terbaru
Berita Populer
-
Momen Kevin Diks Nonton Duel Indonesia vs Arab Saudi Sambil Ngomel-ngomel, Ternyata ini Penyebabnya
-
Buka-bukaan Asisten STY Ungkap Alasan Marselino jadi Starter saat Timnas Indonesia Vs Arab Saudi, Terbukti Ampuh
-
Pelatih Australia Ngotot Bakal Tampil Habis-habisan Lawan Timnas Indonesia, Tak Mau Kehilangan Poin Lagi
-
Update Ranking FIFA Timnas Indonesia: Kini Tembus Peringkat 125!
-
Potret Cantik Fefe Slinkert Pacar Nathan Tjoe-A-On Pemain Timnas Indonesia saat Main ke Rumah Raffi Ahmad
Berita Utama Lainnya
Bulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.
Terjadinya sedikit kenaikan harga beras dikarenakan beberapa faktor baik eksternal maupun internal dalam negeri.
Di periode sebelumnya, Amran pernah jor-joran melakukan impor beras dan gula.
Salah satu yang tampak nyata adalah produksi beras di berbagai negara mengalami penurunan.
Produksi beras menurun akibat fenomena el nino, sehingga dibutuhkan beras impor.
Kesepakatan ini usai Presiden Jokowi bertemu Presiden Xi Jinping.
Sejauh ini volume beras impor yang tiba di Indonesia bukan berasal dari ketiga negara tersebut.
Budi merasa target impor beras sampai akhir tahun sebanyak 1,5 juta ton sulit terwujud.
Dirut Bulog belum mengambil keputusan apakah nantinya akan mengambil beras impor dari China.
Jangan hanya minta maaf lalu selesai. Kasus Ini harus ditindaklanjuti secara hukum.